Day 13 “The Last Episode”
Kamis, 19 Mei 2016
Pagi
ini, aku mulai membuka mata, melihat sekeliling ruangan yang menjadi tempat
tinggalku beberapa hari ini. Aku merasa sangat berat hati membayangkan bahwa
aku akan pulang ke negaraku tercinta hari ini. Ah baiklah aku segera bangun dan
mandi, hari ini kami memang dijadwalkan kembali ke Seoul pagi hari supaya
tenang saat menunggu kepulangan. Kulihat barang-barangku satu koper beserta tas
gendong besar dan tas jinjing sudah berjejer rapi siap untuk pulang. Ya aku
sudah membereskan semuanya, dan barang bawaanku lumayan banyak. Entahlah, dari
awal juga aku sudah membawa banyak barang dan ini bukan penuh dengan oleh-oleh
melainkan hanya barang-barang yang aku bawa dari rumah.
Setelah
selesai bersiap-siap sekitar pukul 7.30 kami sarapan untuk terakhir kalinya di
cafetaria. Aku sangat sedih akan meninggalkan tempat penuh dengan kenangan ini,
mau bagaimana lagi sudah saatnya aku pulang. Jujur saja aku kurang semangat dan
merasa berat hati meninggalkan tempat ini karena begitu banyak kenangan yang
terukir disini. Setelah makan, kami langsung kembali ke asrama dan mengangkut
semua barang keluar ke lantai dasar asrama. Kemudian aku membersihkan kamarku
yang menjadi tempat ternyaman selama berada disini, aku mengingat saat aku
pertama kali datang kesini dan tidak terasa sekarang aku akan meninggalkan
ruangan ini. Aku membersihkan semuanya seperti semula, aku sangat berterima
kasih karena bisa menghabiskan waktu di ruangan ini, aku senang bisa diberi
kesempatan untuk menghuni kamar yang memiliki pemandangan indah serta suasana
yang nyaman ini. Kini saatnya aku pulang, terima kasih Kamar 306. ^^
|
Foto kamar yang akan aku tinggalkan (kembali ke semula) |
Aku
dan teman-teman segera ke bawah untuk berkumpul di depan gedung asrama. Ternyata
sudah ada Prof Choi yang menunggu kami dan memberikan beberapa patah kata. Beliau
berterima kasih kepada kami karena sudah melaksanakan kegiatan dengan baik
selama disini, beliau juga meminta maaf kepada kami karena beliau tidak bisa
mengantarkan kami ke bandara saat ini karena ada urusan lain. Kami juga
berterima kasih kepada Prof Choi atas segalanya disini, beliau adalah orang
yang baik, ramah, dan juga beliau sangat menghargai kami selama berada disini. Gamsahamdina Gyosunim see you in Indonesia. Kami juga diberikan Kerajinan keramik yang sudah kami buat di hanok Village, aku segera mengambil gelas hasil karyaku disini hehe. Hari
ini kami diantar oleh Songyi pemandu kami selama berada disini. Harusnya Eunje
ikut mengantar, namun ia mempunyai urusan jadi tidak bisa mengantarkan kami dan
kami benar-benar sedih tidak bisa mengatakan selamat tinggal kepada Eunje
secara langsung. Walaupun begitu terima kasih Eunje selama ini sudah membantu
kami selama disini kami sangat merindukanmu, semoga kita bisa bertemu lagi.
Setelah
itu, kami berangkat menuju bis dan memasukan barang-barang kami ke dalam bis. Tidak
lupa teman kami Vava mahasiswa UI yang kuliah disini juga ikut mengantar kami
menuju bis dan perpisahan disini. Ah aku sangat sedih meninggalkan semuanya
disini, semua kenangan di jalan ini, suasana malam, dan lain-lain aku akan
sangat merindukannya. Akhirnya dengan berat hati kami memasuki bis dan memulai
perjalanan menuju Bandara Incheon. Perjalanan dimulai, aku berpamitan kepada
orang-orang yang aku kenal disini seperti Guk Eun Yeong Ssaem, Haneul Eonni,
Choi Daehan, dan lain-lain. Yang paling kaget atas kepulanganku adalah Daehan,
teman pria yang tidak sempat aku temui terlebih dahulu. Ya aku dari kemarin
ingin bertemu dengannya dan ingin ngobrol banyak dengannya, namun waktu selalu tidak
pas, saat aku di kampus Daehan sedang ada di rumahnya yang lokasinya lumayan
jauh dari kampus, sedangkan saat Daehan sedang di kampus dan memintaku untuk
bertemu dengannya aku sedang berada diluar kampus melaksanakan kegiatan yang
sudah dijadwalkan. Malam tadi ia mengajak untuk bertemu di Dokjin park namun
aku sedang main bersama Songyi dan teman-teman, ia mengirim pesan di Kakao talk
namun aku belum membacanya karena aku hanya menggunakan Wifi untuk internet dan
kebetulannya hp aku mati malam tadi. Sehingga aku membuka pesan dari Daehan
saat pukul 00.30 saat aku kembali ke asrama. Hmm sedih rasanya, aku sangat
meminta maaf pada Daehan, padahal ia ingin tahu banyak tentang Indonesia, ia
sangat menyukai Bali dan suatu saat ia ingin mengunjungi Bali dan pantai-pantai
indah Indonesia lainnya. Selama perjalanan, aku melihat keindahan perjalanan
dari Jeonju menuju bandara Incheon.
Selamat
Tinggal Kota Jeonju, Kota yang penuh dengan keindahan, Kota yang menjadi
pencetak Sejarah dalam hidupku, kota yang menjadi saksi perjuanganku datang ke
Korea, kota yang banyak mengenalkanku tentang kehidupan, kota yang kental akan kebiasaan-kebiasaan
tradisional Korea, Kota yang penuh dengan aroma kerajaan dengan Hanok
Villagenya, Kota dengan tempat berkumpulnya orang-orang mengajariku banyak hal,
kota yang akan menjadi kampung halamanku di negeri Ginseng ini, kota yang
mengajarkanku tentang kedisiplinan, kota yang mengajarkanku tentang kebersihan,
kota yang akan selalu ku kenang selama hidupku, kota yang banyak menyimpan
kenanganku, serta kota yang akan selalu aku rindukan selama hidupku. TERIMA
KASIH UNTUK SEGALA PELAJARAN DAN PENGALAMAN DISINI, aku akan selalu mengingatmu
dalam hidupku.
Perjalanan kami
dari Jeonju ke Incheon kurang lebih selama 3 jam, aku pun tertidur saat dalam
perjalanan dan bangun saat hampir sampai di Bandara. Yap, sebentar lagi kami
akan tiba di bandara Incheon, kulihat bangunan khas bandara Incheon yang indah
disebrang saa sampai akhirnya kami tiba di bandara pada pukul 12 siang. Kami segera
turun dari bis dan membawa bagasi kami masing-masing.
|
Saat tiba di Bandara Incheon |
Kemudian kami memasuki
bandara dan mulai menukarkan tiket. Kami duduk dan menunggu di kursi yang
tersedia di bandara, hari ini lumayan lelah dan cuaca juga terasa panas. Saat kami
duduk, aku memperhatikan setiap sudut bandara yang sering dilewati oleh
Oppa-oppa tercinta haha iya dong senangnya dalam hati akhirnya bisa menghirup
udara yang sama dengan oppa hahaha. Yeah I’M A.R.M.Y fangirl of BTS wkwk. Kemudian,
tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang menghampiri kami dan ngajak mengobrol
dengan kami dalam bahasa Indonesia! Yup beliau adalah Bapak Edi yang sudah lama
bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan. Beliau sedang
mengantarkan beberapa orang dari dinas yang datang bersama dengan presiden
Indonesia Pa Jokowi pada Selasa lalu. Beliau kemarin mengantarkan Rombongan
Presiden Indonesia dari bandara menuju ke Rusia, dan akan kembali ke Indonesia
pada Jumat besok. Ah andaikan hari ini kami bertemu presiden disini kayanya
seru hehe tapi Presiden mah pake pesawat pribadi ngga akan sembarangan hehe. Setelah
itu kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu, kami makan di restoran Turki
yang menyajikan berbagai menu makanan halal. Kami akhirnya makan disana dan
berkenalan dengan sesawa muslim dari timur tengah disini. ‘Assalamualaikum’ ‘You are muslim?’ ‘Alhamdulillah’ begitulah
percakapan kami dengan koki di restoran ini hehe.
Setelah makan,
kami harus segera check in pesawat dan ini saatnya kami harus berpisah dengan
Songyi L Wanita
kelahiran 1994 ini sangat ramah dan sangat banyak membantu kami selama berada
disini, Aku tahu Songyi merasa lelah saat memandu kami namun ia mencoba lebih
keras membantu kami dan tidak menghiraukan rasa lelahnya. Songyi dan Eunje
adalah orang Korea pertama yang kami temui saat tiba di Korea. Aku sangat ingat
saat pertama kali bertemu dengannya, dan kami mulai mengenal satu sama lain dan
menjadi akrab dan bercanda tawa dengan kami terutama dengan Aldrea dan kang
Haris (Duo Maut). Kami sangat berterima kasih pada Songyi, semoga kita bisa
bertemu lagi dan bermain bersama lagi. See
you next time Songyi, we will missing you Thanks for everything, kami
berpelukan dan menangis akan perpisahan ini. Songyi juga tidak kuat menahan air
mata, ia menangis sambil tersenyum dan menyuruh kami untuk menuju tempat check
in pesawat. Kami akhirnya pergi meninggalkan Songyi dan kulihat ia masih
menahan air mata dan melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan dengan
kami. Ahh benar-benar moment yang sangat mengharukan, Songyi sudah kami anggap
sebagai kakak kami sendiri dan juga bagian dari kami sendiri. Selamat tinggal
Songyi jangan lupakan kami, kami juga akan selalu merindukanmu.
Kemudian kami
segera check in dan langsung menuju tempat boarding. Sebenarnya waktu masih
lama menuju waktu keberangkatan, teman-temanku yang lain pergi berjalan-jalan
terlebih dahulu untuk membeli sesuatu. Aku tidak ikut dengan mereka namun aku
memilih untuk berkeliling sendiri setelah menyimpan tas ranselku di kursi. Aku melihat-lihat
sekeliling bandara dan berjalan-jalan memilih oleh-oleh untuk aku beli. Whaa gilaaa
semua barang yang dijual disini harga nya dalam US Dollar, jadi jika kita ingin
membeli sesuatu dengan uang won pedagang akan menghitung terlebih dahulu sesuai
kurs Dollar terhadap won ya kecuali emang punya duit Dollar hehe. Jika
dibandingkan dengan tempat lain, sepertinya di bandara memang lebih mahal dari
biasanya mmm entahlah kenapa ya karena mungkin banyak turis yang berkeliaran
dan dilihat juga dari kurs dollar tadi.
|
Suasana di dalam bandara |
Setelah cukup
lama berkeliling di bandara, aku kembali ke rombongan dan duduk di kursi yang
menampilkan pemandangan langsung keluar jendela. Terlihat beberapa pesawat
sedang terparkir di bandara. Pada perjalanan pulang kali ini, kami akan
menggunakan pesawat yang sama saat tiba di Korea yaitu Korean Air KE 627 yang
akan berangkat pada pukul 15.30 sore. Saat sedang duduk, tiba-tiba kami bertemu
lagi dengan Pak Edi yang tadi bertemu juga saat sedang menukarkan tiket. Pak Edi
langsung menyapa kami dan berbincang-bincang dengan kami, dengan santai beliau
berbagi pengalamannya selama tinggal di Korea dan bekerja di Kedutaan Besar. Beliau
adalah asli dari Sukabumi, dengan candaannya ia mengatakan selama di Korea
namanya diganti dengan marga ‘Kang’ iyap ‘Kang Edi’ wkkk kamipun tertawa dengan
leluconnya yang memang tidak benda jauh dengan nama Sunda. Beliau menceritakan
sering bertemu dengan tokoh-tokoh penting dan artis-artis dari Indonesia yang
datang ke Korea termasuk foto beliau bersama Wali Kota Bandung Bapak Ridwan
Kamil. Beliau juga mengemukakan bahwa banyak sekali orang Indonesia yang
mengunjungi Korea untuk bekerja dan juga belajar. Hampir banyak mahasiswa
Indonesia yang kuliah di Korea dari tahun ke tahun tuturnya. Negara Korea
sangat ketat akan kedatangan warga asing, membuat visa Korea juga tidak mudah,
bahkan banyak orang-orang yang dideportasi gara-gara ketahuan menggunakan
passport palsu saat datang ke Korea. Tadi pagi saja 30 warga Tiongkok di
deportasi kembali ke Tiongkok karena terbukti datang secara ilegal. Beliau juga
menjelaskan tentang Visa, di Korea semua warga negara asing wajib memiliki visa
untuk menetap di Korea kecuali orang-orang tertentu yang mempunyai kepentingan
kenegaraan seperti Presiden dan orang-orang dinas yang berkaitan dengan
pemerintahan. Senang sekali mengobrol dengan beliau, walaupun banyak bercanda
namun sangat memberikan informasi untuk menambah pengetahuan kita.
|
Menunggu Keberangkatan |
Akhrinya
setelah lama menunggu, kami akan segera memasuki pesawat. Aku segera membawa
barang-barangku dan bersiap menuju kabin pesawat. Rombongan yang dibawa Pak Edi
pun mulai memasuki pesawat namun mereka menggunakan kelas Bisnis dan lebih dulu
masuk. Aku segera mengantri untuk pemeriksaan dan langsung memasuki pesawat. Berbeda
pada saat berangkat dari Indonesia ke Korea yang melalui tiga tahap pemeriksaan
sampai memasuki pesawat, disini kami hanya diperiksa sekali dan yang keduanya
langsung pemeriksaan tiket dan masuk menuju pesawat. Kenapa bisa beda ya? Entahlah
yah mungkin sistem di tiap bandara berbeda tergantung negara masing-masing. Aku
berjalan menyusuri tangga dan langsung masuk ke pesawat. Aku duduk di kursi 47J
dan di dekat jendela bersama Annisa dan Kang Faris. Aku mencari kursi sambil
menggendong tas ransel jumbo (jumbo nya si Zek wkwk) dan aku langsung
menemukannya. Aku mencoba memasukkan tas ransel ke atas kabin pesawat namun
ternyata susah, mungkin karena aku kependekan dan tasnya juga besar berat pula.
Aku terus mencoba menempatkan tasku namun susah sekalinya hmm. Tapi,
tiba-tibaaa ada seorang cowo Korea yang langsung memegang tasku dan
menengadahkan tangannya keatas sambil menempatkan tasku yang berat ke dalam
kabin. Aku terpesona saat melihatnya kalo di slowmotion pasti keren nih dah
(korban drama Korea wkwk) tapi ini beneran loh dia terlihat seumuran lah
kayanya dengan mengenakan kemera abu-abu gelap ia menatapku dan tanpa berbicara
sepatah kata pun dia langsung membantuku. Hahaha ya ya ya aku tahu aku juga
kalo jadi dia gak bakalan ngebiarin cewe melakukan itu, dia mempunyai hati yang
baik, dia merasa kasihan melihat wanita yang kependekan kaya aku harus
memasukan tas yang berat kedalam kabin makannya dia punya niat baik untuk
membantuku hehe. Aku langsung mengucapkan Terima kasih padanya dan dia membalas
dengan senyuman manis diwajahnya kemudian dia langsung mencari kursi ke
belakang.
Kemudian setelah
semuanya siap, pada pukul 15.30 atau di Indonesia sekitar pukul 13.30 pesawat
siap berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Internasional
Soekarno-Hatta. Ya, sekarang aku akan resmi meninggalkan Negara Impianku Korea
Selatan dan kembali ke Tanah Air tercinta. Selamat Tinggal Korea Selatan,
negara yang menjadi inspirasi kehidupanku, negara yang mengajarkanku banyak
hal, negara yang menjadi tujuan mimpi-mimpiku, negara yang menjadi penyemangat
dalam hidupku, negara yang mengenalkanku pada kekuasaan Tuhan, negara yang
sangat aku ingin kunjungi namun tidak pernah aku banyangkan untuk menginjakan
kakiku, negara yang menjadi kampung halaman Oppa-oppa yang menjadi inspirasiku
(hehe), negara yang memberikan pengalaman yang luar biasa untukku, negara yang
menjadi saksi bisu perjuanganku, negara yang menjadi sejarah perjalanan
hidupku, dan Terima kasih Untuk menjadi Negara Pertama yang aku kunjungi. Terima
kasih ya Allah atas nikmatmu ini. Semuanya terjadi karena kuasa-Mu ya Allah,
walaupun aku belum berkesempatan mengunjungi Rumah-Mu di sana aku percaya suatu
saat aku juga akan diberikan kesempatan mengunjungi rumah suci-Mu Mekkah
bersama orang-orang yang aku sayangi. Terima kasih ya Allah.
Pesawat mulai
Take off dan kami akhirnya terbang meninggalkan Negeri Ginseng ini. Kulihat pemandangan
yang luar biasa dari atas sana, mulai dari pulau yang besar, kemudian kecil dan
mengecil serta lebih mengecil dan hanya hamparan laut nan luas yang terlihat. Aku
berdoa semoga kami diberikan keselamatan sampai kembali ke rumah kami
Indonesia. Pesawat terbang semakin tinggi, kini yang kulihat hanya lautan awan
yang bergumpal. Hari pun mulai gelap, matahari mulai terbenam dan terlihat
cahaya indah mega disore hari yang tidak pernah kutemui selama ini. Pemandangan
yang sangat indah, ya Tuhan dunia ini sangat luas apalagi Engkau sang pencipta
dunia ini. Manusia memiliki keterbatasan, namun Engkau tiada batasnya dan
manusia tidak bisa melampauwinya. Hari pun semakin malam, aku melihat keluar
jendela, sudah tidak terlihat apa-apa hanya gelap gulita. Namun, aku lihat
dibawah pesawat ada awan pekat dan dibawahnya terlihat medan listrik
menyala-nyala. Ya, mungkin dibawah sana sedang hujan serta petir yang membuat
aku merinding melihatnya. Aku tidak menyangka menyaksikan kilat di atas awan
seperti ini, dan aku merasa aneh membayangkan bahwa kami sedang terbang diatas
hujan dan juga petir hihihi.
|
Take off dari bandara Incheon menuju Jakarta |
|
Take off |
|
Take off |
|
Pemandangan saat pesawat sudah lepas landas |
|
Pemandangan saat matahari terbenam |
|
Pemandangan saat ada hujan dibawah awan |
|
Pemandangan saat malam hari |
Ah sudahlah, karena aku merasa
ngantuk aku pun mulai tertidur. Pesawat yang kami tumpangi dijadwalkan tiba di
Jakarta pada pukul 9 malam WIB. Setelah lama tertidur akhirnya setelah menempuh
7 jam perjalanan kami sampai di bandara Soekarno Hatta pada pukul 9. Alhamdulillah
akhirnya aku sudah sampai di Tanah air dengan selamat. Aku segera membereskan
barang-barang dan segera keluar dari pesawat. Aku segera menghubungi orang tua
ku bahwa aku sudah pulang dengan selamat. Akhirnya setelah siap dengan barang-barang
kami dan setelah menyelesaikan berbagai pemeriksaan kami keluar dari Bandara
dan menuju Bis kemudian langsung pulang menuju Bandung. Waah aku sangat lelah
sekali, aku tertidur sampai pada akhirnya aku sampai di Kampus Unpas Setiabudi
dan langsung pulang ke kostan dengan menggunakan taksi. Rasanya seperti mimpi,
baru tadi sore aku berada di Korea sekarang jam 12 malam aku sudah berada di
Kostan dan langsung beristirahat karena kelelahan.
Akhirnya semua
pengalamanku selama 13 hari ini berakhir disini, banyak sekali pelajaran yang
didapat selama perjalanan ini semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi serta
motivasi untuk kita semua. Jadikanlah perjalanan ini menjadi motivasi kita
untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi, ingatlah perjalanan ini bukan
akhir dari mimpi-mimpi kita tapi ini adalah awal untuk menentukan mimpi-mimpi
kita selanjutnya. Dan juga jangan berlama-lama dalam mimpi, kita harus segera
bangun dan lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Jangan
pernah menyianyiakan waktu kita, hidup kita di dunia ini sangat singkat,
manfaatkanlah waktu yang singkat ini untuk sesuatu yang baik dan bermakna. Dunia
itu luas, waktu kita Cuma sebentar manfaatkanlah hidup kita untuk melihat Kekuasaan
Tuhan dan melihat dunia dengan benar serta belajar dari nya sebelum menyesalinya.
Lakukan apa yang ingin kamu lakukan asalkan tidak bertentangan dengan aturan
hidup yang harus dipatuhi. Karena, beberapa tahun kedepan, hal yang akan
disesali adalah apa yang tidak pernah kamu lakukan bukan apa yang pernah kamu
lakukan. Satu hal lagi, jangan pernah meremehkan mimpi-mimpi setiap orang, kita
tidak pernah tahu masa depan seseorang, dukunglah setiap mimpi seseorang dan
jadikan movitasi untuk kita juga agar memiliki mimpi-mimpi sepertinya bukan
malah menjudge atau mengejeknya. Yang akan merasakan hasil dari mimpi-mimpi
tersebut adalah orang yang berani bermimpi bukan orang hanya bisa mencaci. Juga,
jangan pernah membenci orang karena alasan apapun, seburuk-buruknya orang
terhadap kita, jangan pernah membencinya, karena kita tidak boleh buruk seperti
mereka. Mereka benci itu urusan mereka ‘aku tidak peduli’. Kemudian jangan
pernah iri dengan pencapaian seseorang, walaupun kadang suka ada perasaan benci
saat orang mendapat kesenangan dan bahagia saat seseorang menderita namun
tanamkan dalam hati bahwa itu adalah perasaan yang tidak baik karena
bagaimanapun Manusia mempunyai takdir masing-masing dan jalan masing-masing
yang sudah di tentukan oleh Tuhan. Maka dari itu untuk mengetahui seberapa baik
takdir kita, kita harus berusaha yang terbaik untuk membuktikannya. “Dan jadilah orang yang lebih baik, bukan
lebih baik dari orang lain, tapi jadilah orang yang lebih baik dari diri kita
sebelumnya. Do Your Best!” Fightiiiiing!!!!
~THE END~ THANK YOU ^^
No comments:
Post a Comment