Friday, March 31, 2017

[Eps 13 ~END~] Thank You DAEHAN-MINGUK I will Missing You


Day 13 “The Last Episode”

Kamis, 19 Mei 2016


            Pagi ini, aku mulai membuka mata, melihat sekeliling ruangan yang menjadi tempat tinggalku beberapa hari ini. Aku merasa sangat berat hati membayangkan bahwa aku akan pulang ke negaraku tercinta hari ini. Ah baiklah aku segera bangun dan mandi, hari ini kami memang dijadwalkan kembali ke Seoul pagi hari supaya tenang saat menunggu kepulangan. Kulihat barang-barangku satu koper beserta tas gendong besar dan tas jinjing sudah berjejer rapi siap untuk pulang. Ya aku sudah membereskan semuanya, dan barang bawaanku lumayan banyak. Entahlah, dari awal juga aku sudah membawa banyak barang dan ini bukan penuh dengan oleh-oleh melainkan hanya barang-barang yang aku bawa dari rumah.
           Setelah selesai bersiap-siap sekitar pukul 7.30 kami sarapan untuk terakhir kalinya di cafetaria. Aku sangat sedih akan meninggalkan tempat penuh dengan kenangan ini, mau bagaimana lagi sudah saatnya aku pulang. Jujur saja aku kurang semangat dan merasa berat hati meninggalkan tempat ini karena begitu banyak kenangan yang terukir disini. Setelah makan, kami langsung kembali ke asrama dan mengangkut semua barang keluar ke lantai dasar asrama. Kemudian aku membersihkan kamarku yang menjadi tempat ternyaman selama berada disini, aku mengingat saat aku pertama kali datang kesini dan tidak terasa sekarang aku akan meninggalkan ruangan ini. Aku membersihkan semuanya seperti semula, aku sangat berterima kasih karena bisa menghabiskan waktu di ruangan ini, aku senang bisa diberi kesempatan untuk menghuni kamar yang memiliki pemandangan indah serta suasana yang nyaman ini. Kini saatnya aku pulang, terima kasih Kamar 306. ^^
Foto kamar yang akan aku tinggalkan (kembali ke semula)
            Aku dan teman-teman segera ke bawah untuk berkumpul di depan gedung asrama. Ternyata sudah ada Prof Choi yang menunggu kami dan memberikan beberapa patah kata. Beliau berterima kasih kepada kami karena sudah melaksanakan kegiatan dengan baik selama disini, beliau juga meminta maaf kepada kami karena beliau tidak bisa mengantarkan kami ke bandara saat ini karena ada urusan lain. Kami juga berterima kasih kepada Prof Choi atas segalanya disini, beliau adalah orang yang baik, ramah, dan juga beliau sangat menghargai kami selama berada disini. Gamsahamdina Gyosunim see you in Indonesia. Kami juga diberikan Kerajinan keramik yang sudah kami buat di hanok Village, aku segera mengambil gelas hasil karyaku disini hehe. Hari ini kami diantar oleh Songyi pemandu kami selama berada disini. Harusnya Eunje ikut mengantar, namun ia mempunyai urusan jadi tidak bisa mengantarkan kami dan kami benar-benar sedih tidak bisa mengatakan selamat tinggal kepada Eunje secara langsung. Walaupun begitu terima kasih Eunje selama ini sudah membantu kami selama disini kami sangat merindukanmu, semoga kita bisa bertemu lagi.
            Setelah itu, kami berangkat menuju bis dan memasukan barang-barang kami ke dalam bis. Tidak lupa teman kami Vava mahasiswa UI yang kuliah disini juga ikut mengantar kami menuju bis dan perpisahan disini. Ah aku sangat sedih meninggalkan semuanya disini, semua kenangan di jalan ini, suasana malam, dan lain-lain aku akan sangat merindukannya. Akhirnya dengan berat hati kami memasuki bis dan memulai perjalanan menuju Bandara Incheon. Perjalanan dimulai, aku berpamitan kepada orang-orang yang aku kenal disini seperti Guk Eun Yeong Ssaem, Haneul Eonni, Choi Daehan, dan lain-lain. Yang paling kaget atas kepulanganku adalah Daehan, teman pria yang tidak sempat aku temui terlebih dahulu. Ya aku dari kemarin ingin bertemu dengannya dan ingin ngobrol banyak dengannya, namun waktu selalu tidak pas, saat aku di kampus Daehan sedang ada di rumahnya yang lokasinya lumayan jauh dari kampus, sedangkan saat Daehan sedang di kampus dan memintaku untuk bertemu dengannya aku sedang berada diluar kampus melaksanakan kegiatan yang sudah dijadwalkan. Malam tadi ia mengajak untuk bertemu di Dokjin park namun aku sedang main bersama Songyi dan teman-teman, ia mengirim pesan di Kakao talk namun aku belum membacanya karena aku hanya menggunakan Wifi untuk internet dan kebetulannya hp aku mati malam tadi. Sehingga aku membuka pesan dari Daehan saat pukul 00.30 saat aku kembali ke asrama. Hmm sedih rasanya, aku sangat meminta maaf pada Daehan, padahal ia ingin tahu banyak tentang Indonesia, ia sangat menyukai Bali dan suatu saat ia ingin mengunjungi Bali dan pantai-pantai indah Indonesia lainnya. Selama perjalanan, aku melihat keindahan perjalanan dari Jeonju menuju bandara Incheon.
Selamat Tinggal Kota Jeonju, Kota yang penuh dengan keindahan, Kota yang menjadi pencetak Sejarah dalam hidupku, kota yang menjadi saksi perjuanganku datang ke Korea, kota yang banyak mengenalkanku tentang kehidupan, kota yang kental akan kebiasaan-kebiasaan tradisional Korea, Kota yang penuh dengan aroma kerajaan dengan Hanok Villagenya, Kota dengan tempat berkumpulnya orang-orang mengajariku banyak hal, kota yang akan menjadi kampung halamanku di negeri Ginseng ini, kota yang mengajarkanku tentang kedisiplinan, kota yang mengajarkanku tentang kebersihan, kota yang akan selalu ku kenang selama hidupku, kota yang banyak menyimpan kenanganku, serta kota yang akan selalu aku rindukan selama hidupku. TERIMA KASIH UNTUK SEGALA PELAJARAN DAN PENGALAMAN DISINI, aku akan selalu mengingatmu dalam hidupku.
Perjalanan kami dari Jeonju ke Incheon kurang lebih selama 3 jam, aku pun tertidur saat dalam perjalanan dan bangun saat hampir sampai di Bandara. Yap, sebentar lagi kami akan tiba di bandara Incheon, kulihat bangunan khas bandara Incheon yang indah disebrang saa sampai akhirnya kami tiba di bandara pada pukul 12 siang. Kami segera turun dari bis dan membawa bagasi kami masing-masing.
Saat tiba di Bandara Incheon
Kemudian kami memasuki bandara dan mulai menukarkan tiket. Kami duduk dan menunggu di kursi yang tersedia di bandara, hari ini lumayan lelah dan cuaca juga terasa panas. Saat kami duduk, aku memperhatikan setiap sudut bandara yang sering dilewati oleh Oppa-oppa tercinta haha iya dong senangnya dalam hati akhirnya bisa menghirup udara yang sama dengan oppa hahaha. Yeah I’M A.R.M.Y fangirl of BTS wkwk. Kemudian, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang menghampiri kami dan ngajak mengobrol dengan kami dalam bahasa Indonesia! Yup beliau adalah Bapak Edi yang sudah lama bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan. Beliau sedang mengantarkan beberapa orang dari dinas yang datang bersama dengan presiden Indonesia Pa Jokowi pada Selasa lalu. Beliau kemarin mengantarkan Rombongan Presiden Indonesia dari bandara menuju ke Rusia, dan akan kembali ke Indonesia pada Jumat besok. Ah andaikan hari ini kami bertemu presiden disini kayanya seru hehe tapi Presiden mah pake pesawat pribadi ngga akan sembarangan hehe. Setelah itu kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu, kami makan di restoran Turki yang menyajikan berbagai menu makanan halal. Kami akhirnya makan disana dan berkenalan dengan sesawa muslim dari timur tengah disini. ‘Assalamualaikum’ ‘You are muslim?’ ‘Alhamdulillah’ begitulah percakapan kami dengan koki di restoran ini hehe.
Setelah makan, kami harus segera check in pesawat dan ini saatnya kami harus berpisah dengan Songyi L Wanita kelahiran 1994 ini sangat ramah dan sangat banyak membantu kami selama berada disini, Aku tahu Songyi merasa lelah saat memandu kami namun ia mencoba lebih keras membantu kami dan tidak menghiraukan rasa lelahnya. Songyi dan Eunje adalah orang Korea pertama yang kami temui saat tiba di Korea. Aku sangat ingat saat pertama kali bertemu dengannya, dan kami mulai mengenal satu sama lain dan menjadi akrab dan bercanda tawa dengan kami terutama dengan Aldrea dan kang Haris (Duo Maut). Kami sangat berterima kasih pada Songyi, semoga kita bisa bertemu lagi dan bermain bersama lagi. See you next time Songyi, we will missing you Thanks for everything, kami berpelukan dan menangis akan perpisahan ini. Songyi juga tidak kuat menahan air mata, ia menangis sambil tersenyum dan menyuruh kami untuk menuju tempat check in pesawat. Kami akhirnya pergi meninggalkan Songyi dan kulihat ia masih menahan air mata dan melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan dengan kami. Ahh benar-benar moment yang sangat mengharukan, Songyi sudah kami anggap sebagai kakak kami sendiri dan juga bagian dari kami sendiri. Selamat tinggal Songyi jangan lupakan kami, kami juga akan selalu merindukanmu.
Kemudian kami segera check in dan langsung menuju tempat boarding. Sebenarnya waktu masih lama menuju waktu keberangkatan, teman-temanku yang lain pergi berjalan-jalan terlebih dahulu untuk membeli sesuatu. Aku tidak ikut dengan mereka namun aku memilih untuk berkeliling sendiri setelah menyimpan tas ranselku di kursi. Aku melihat-lihat sekeliling bandara dan berjalan-jalan memilih oleh-oleh untuk aku beli. Whaa gilaaa semua barang yang dijual disini harga nya dalam US Dollar, jadi jika kita ingin membeli sesuatu dengan uang won pedagang akan menghitung terlebih dahulu sesuai kurs Dollar terhadap won ya kecuali emang punya duit Dollar hehe. Jika dibandingkan dengan tempat lain, sepertinya di bandara memang lebih mahal dari biasanya mmm entahlah kenapa ya karena mungkin banyak turis yang berkeliaran dan dilihat juga dari kurs dollar tadi. 
Suasana di dalam bandara
Setelah cukup lama berkeliling di bandara, aku kembali ke rombongan dan duduk di kursi yang menampilkan pemandangan langsung keluar jendela. Terlihat beberapa pesawat sedang terparkir di bandara. Pada perjalanan pulang kali ini, kami akan menggunakan pesawat yang sama saat tiba di Korea yaitu Korean Air KE 627 yang akan berangkat pada pukul 15.30 sore. Saat sedang duduk, tiba-tiba kami bertemu lagi dengan Pak Edi yang tadi bertemu juga saat sedang menukarkan tiket. Pak Edi langsung menyapa kami dan berbincang-bincang dengan kami, dengan santai beliau berbagi pengalamannya selama tinggal di Korea dan bekerja di Kedutaan Besar. Beliau adalah asli dari Sukabumi, dengan candaannya ia mengatakan selama di Korea namanya diganti dengan marga ‘Kang’ iyap ‘Kang Edi’ wkkk kamipun tertawa dengan leluconnya yang memang tidak benda jauh dengan nama Sunda. Beliau menceritakan sering bertemu dengan tokoh-tokoh penting dan artis-artis dari Indonesia yang datang ke Korea termasuk foto beliau bersama Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil. Beliau juga mengemukakan bahwa banyak sekali orang Indonesia yang mengunjungi Korea untuk bekerja dan juga belajar. Hampir banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Korea dari tahun ke tahun tuturnya. Negara Korea sangat ketat akan kedatangan warga asing, membuat visa Korea juga tidak mudah, bahkan banyak orang-orang yang dideportasi gara-gara ketahuan menggunakan passport palsu saat datang ke Korea. Tadi pagi saja 30 warga Tiongkok di deportasi kembali ke Tiongkok karena terbukti datang secara ilegal. Beliau juga menjelaskan tentang Visa, di Korea semua warga negara asing wajib memiliki visa untuk menetap di Korea kecuali orang-orang tertentu yang mempunyai kepentingan kenegaraan seperti Presiden dan orang-orang dinas yang berkaitan dengan pemerintahan. Senang sekali mengobrol dengan beliau, walaupun banyak bercanda namun sangat memberikan informasi untuk menambah pengetahuan kita. 
Menunggu Keberangkatan
Akhrinya setelah lama menunggu, kami akan segera memasuki pesawat. Aku segera membawa barang-barangku dan bersiap menuju kabin pesawat. Rombongan yang dibawa Pak Edi pun mulai memasuki pesawat namun mereka menggunakan kelas Bisnis dan lebih dulu masuk. Aku segera mengantri untuk pemeriksaan dan langsung memasuki pesawat. Berbeda pada saat berangkat dari Indonesia ke Korea yang melalui tiga tahap pemeriksaan sampai memasuki pesawat, disini kami hanya diperiksa sekali dan yang keduanya langsung pemeriksaan tiket dan masuk menuju pesawat. Kenapa bisa beda ya? Entahlah yah mungkin sistem di tiap bandara berbeda tergantung negara masing-masing. Aku berjalan menyusuri tangga dan langsung masuk ke pesawat. Aku duduk di kursi 47J dan di dekat jendela bersama Annisa dan Kang Faris. Aku mencari kursi sambil menggendong tas ransel jumbo (jumbo nya si Zek wkwk) dan aku langsung menemukannya. Aku mencoba memasukkan tas ransel ke atas kabin pesawat namun ternyata susah, mungkin karena aku kependekan dan tasnya juga besar berat pula. Aku terus mencoba menempatkan tasku namun susah sekalinya hmm. Tapi, tiba-tibaaa ada seorang cowo Korea yang langsung memegang tasku dan menengadahkan tangannya keatas sambil menempatkan tasku yang berat ke dalam kabin. Aku terpesona saat melihatnya kalo di slowmotion pasti keren nih dah (korban drama Korea wkwk) tapi ini beneran loh dia terlihat seumuran lah kayanya dengan mengenakan kemera abu-abu gelap ia menatapku dan tanpa berbicara sepatah kata pun dia langsung membantuku. Hahaha ya ya ya aku tahu aku juga kalo jadi dia gak bakalan ngebiarin cewe melakukan itu, dia mempunyai hati yang baik, dia merasa kasihan melihat wanita yang kependekan kaya aku harus memasukan tas yang berat kedalam kabin makannya dia punya niat baik untuk membantuku hehe. Aku langsung mengucapkan Terima kasih padanya dan dia membalas dengan senyuman manis diwajahnya kemudian dia langsung mencari kursi ke belakang.
Kemudian setelah semuanya siap, pada pukul 15.30 atau di Indonesia sekitar pukul 13.30 pesawat siap berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ya, sekarang aku akan resmi meninggalkan Negara Impianku Korea Selatan dan kembali ke Tanah Air tercinta. Selamat Tinggal Korea Selatan, negara yang menjadi inspirasi kehidupanku, negara yang mengajarkanku banyak hal, negara yang menjadi tujuan mimpi-mimpiku, negara yang menjadi penyemangat dalam hidupku, negara yang mengenalkanku pada kekuasaan Tuhan, negara yang sangat aku ingin kunjungi namun tidak pernah aku banyangkan untuk menginjakan kakiku, negara yang menjadi kampung halaman Oppa-oppa yang menjadi inspirasiku (hehe), negara yang memberikan pengalaman yang luar biasa untukku, negara yang menjadi saksi bisu perjuanganku, negara yang menjadi sejarah perjalanan hidupku, dan Terima kasih Untuk menjadi Negara Pertama yang aku kunjungi. Terima kasih ya Allah atas nikmatmu ini. Semuanya terjadi karena kuasa-Mu ya Allah, walaupun aku belum berkesempatan mengunjungi Rumah-Mu di sana aku percaya suatu saat aku juga akan diberikan kesempatan mengunjungi rumah suci-Mu Mekkah bersama orang-orang yang aku sayangi. Terima kasih ya Allah.
Pesawat mulai Take off dan kami akhirnya terbang meninggalkan Negeri Ginseng ini. Kulihat pemandangan yang luar biasa dari atas sana, mulai dari pulau yang besar, kemudian kecil dan mengecil serta lebih mengecil dan hanya hamparan laut nan luas yang terlihat. Aku berdoa semoga kami diberikan keselamatan sampai kembali ke rumah kami Indonesia. Pesawat terbang semakin tinggi, kini yang kulihat hanya lautan awan yang bergumpal. Hari pun mulai gelap, matahari mulai terbenam dan terlihat cahaya indah mega disore hari yang tidak pernah kutemui selama ini. Pemandangan yang sangat indah, ya Tuhan dunia ini sangat luas apalagi Engkau sang pencipta dunia ini. Manusia memiliki keterbatasan, namun Engkau tiada batasnya dan manusia tidak bisa melampauwinya. Hari pun semakin malam, aku melihat keluar jendela, sudah tidak terlihat apa-apa hanya gelap gulita. Namun, aku lihat dibawah pesawat ada awan pekat dan dibawahnya terlihat medan listrik menyala-nyala. Ya, mungkin dibawah sana sedang hujan serta petir yang membuat aku merinding melihatnya. Aku tidak menyangka menyaksikan kilat di atas awan seperti ini, dan aku merasa aneh membayangkan bahwa kami sedang terbang diatas hujan dan juga petir hihihi.               
Take off dari bandara Incheon menuju Jakarta
Take off
Take off
Pemandangan saat pesawat sudah lepas landas
Pemandangan saat matahari terbenam
Pemandangan saat ada hujan dibawah awan
Pemandangan saat malam hari
          
Ah sudahlah, karena aku merasa ngantuk aku pun mulai tertidur. Pesawat yang kami tumpangi dijadwalkan tiba di Jakarta pada pukul 9 malam WIB. Setelah lama tertidur akhirnya setelah menempuh 7 jam perjalanan kami sampai di bandara Soekarno Hatta pada pukul 9. Alhamdulillah akhirnya aku sudah sampai di Tanah air dengan selamat. Aku segera membereskan barang-barang dan segera keluar dari pesawat. Aku segera menghubungi orang tua ku bahwa aku sudah pulang dengan selamat. Akhirnya setelah siap dengan barang-barang kami dan setelah menyelesaikan berbagai pemeriksaan kami keluar dari Bandara dan menuju Bis kemudian langsung pulang menuju Bandung. Waah aku sangat lelah sekali, aku tertidur sampai pada akhirnya aku sampai di Kampus Unpas Setiabudi dan langsung pulang ke kostan dengan menggunakan taksi. Rasanya seperti mimpi, baru tadi sore aku berada di Korea sekarang jam 12 malam aku sudah berada di Kostan dan langsung beristirahat karena kelelahan.
Akhirnya semua pengalamanku selama 13 hari ini berakhir disini, banyak sekali pelajaran yang didapat selama perjalanan ini semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi serta motivasi untuk kita semua. Jadikanlah perjalanan ini menjadi motivasi kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi, ingatlah perjalanan ini bukan akhir dari mimpi-mimpi kita tapi ini adalah awal untuk menentukan mimpi-mimpi kita selanjutnya. Dan juga jangan berlama-lama dalam mimpi, kita harus segera bangun dan lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Jangan pernah menyianyiakan waktu kita, hidup kita di dunia ini sangat singkat, manfaatkanlah waktu yang singkat ini untuk sesuatu yang baik dan bermakna. Dunia itu luas, waktu kita Cuma sebentar manfaatkanlah hidup kita untuk melihat Kekuasaan Tuhan dan melihat dunia dengan benar serta belajar dari nya sebelum menyesalinya. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan asalkan tidak bertentangan dengan aturan hidup yang harus dipatuhi. Karena, beberapa tahun kedepan, hal yang akan disesali adalah apa yang tidak pernah kamu lakukan bukan apa yang pernah kamu lakukan. Satu hal lagi, jangan pernah meremehkan mimpi-mimpi setiap orang, kita tidak pernah tahu masa depan seseorang, dukunglah setiap mimpi seseorang dan jadikan movitasi untuk kita juga agar memiliki mimpi-mimpi sepertinya bukan malah menjudge atau mengejeknya. Yang akan merasakan hasil dari mimpi-mimpi tersebut adalah orang yang berani bermimpi bukan orang hanya bisa mencaci. Juga, jangan pernah membenci orang karena alasan apapun, seburuk-buruknya orang terhadap kita, jangan pernah membencinya, karena kita tidak boleh buruk seperti mereka. Mereka benci itu urusan mereka ‘aku tidak peduli’. Kemudian jangan pernah iri dengan pencapaian seseorang, walaupun kadang suka ada perasaan benci saat orang mendapat kesenangan dan bahagia saat seseorang menderita namun tanamkan dalam hati bahwa itu adalah perasaan yang tidak baik karena bagaimanapun Manusia mempunyai takdir masing-masing dan jalan masing-masing yang sudah di tentukan oleh Tuhan. Maka dari itu untuk mengetahui seberapa baik takdir kita, kita harus berusaha yang terbaik untuk membuktikannya. “Dan jadilah orang yang lebih baik, bukan lebih baik dari orang lain, tapi jadilah orang yang lebih baik dari diri kita sebelumnya. Do Your Best!” Fightiiiiing!!!!

~THE END~ THANK YOU ^^

No comments:

Post a Comment