Friday, March 31, 2017

[Eps 13 ~END~] Thank You DAEHAN-MINGUK I will Missing You


Day 13 “The Last Episode”

Kamis, 19 Mei 2016


            Pagi ini, aku mulai membuka mata, melihat sekeliling ruangan yang menjadi tempat tinggalku beberapa hari ini. Aku merasa sangat berat hati membayangkan bahwa aku akan pulang ke negaraku tercinta hari ini. Ah baiklah aku segera bangun dan mandi, hari ini kami memang dijadwalkan kembali ke Seoul pagi hari supaya tenang saat menunggu kepulangan. Kulihat barang-barangku satu koper beserta tas gendong besar dan tas jinjing sudah berjejer rapi siap untuk pulang. Ya aku sudah membereskan semuanya, dan barang bawaanku lumayan banyak. Entahlah, dari awal juga aku sudah membawa banyak barang dan ini bukan penuh dengan oleh-oleh melainkan hanya barang-barang yang aku bawa dari rumah.
           Setelah selesai bersiap-siap sekitar pukul 7.30 kami sarapan untuk terakhir kalinya di cafetaria. Aku sangat sedih akan meninggalkan tempat penuh dengan kenangan ini, mau bagaimana lagi sudah saatnya aku pulang. Jujur saja aku kurang semangat dan merasa berat hati meninggalkan tempat ini karena begitu banyak kenangan yang terukir disini. Setelah makan, kami langsung kembali ke asrama dan mengangkut semua barang keluar ke lantai dasar asrama. Kemudian aku membersihkan kamarku yang menjadi tempat ternyaman selama berada disini, aku mengingat saat aku pertama kali datang kesini dan tidak terasa sekarang aku akan meninggalkan ruangan ini. Aku membersihkan semuanya seperti semula, aku sangat berterima kasih karena bisa menghabiskan waktu di ruangan ini, aku senang bisa diberi kesempatan untuk menghuni kamar yang memiliki pemandangan indah serta suasana yang nyaman ini. Kini saatnya aku pulang, terima kasih Kamar 306. ^^
Foto kamar yang akan aku tinggalkan (kembali ke semula)
            Aku dan teman-teman segera ke bawah untuk berkumpul di depan gedung asrama. Ternyata sudah ada Prof Choi yang menunggu kami dan memberikan beberapa patah kata. Beliau berterima kasih kepada kami karena sudah melaksanakan kegiatan dengan baik selama disini, beliau juga meminta maaf kepada kami karena beliau tidak bisa mengantarkan kami ke bandara saat ini karena ada urusan lain. Kami juga berterima kasih kepada Prof Choi atas segalanya disini, beliau adalah orang yang baik, ramah, dan juga beliau sangat menghargai kami selama berada disini. Gamsahamdina Gyosunim see you in Indonesia. Kami juga diberikan Kerajinan keramik yang sudah kami buat di hanok Village, aku segera mengambil gelas hasil karyaku disini hehe. Hari ini kami diantar oleh Songyi pemandu kami selama berada disini. Harusnya Eunje ikut mengantar, namun ia mempunyai urusan jadi tidak bisa mengantarkan kami dan kami benar-benar sedih tidak bisa mengatakan selamat tinggal kepada Eunje secara langsung. Walaupun begitu terima kasih Eunje selama ini sudah membantu kami selama disini kami sangat merindukanmu, semoga kita bisa bertemu lagi.
            Setelah itu, kami berangkat menuju bis dan memasukan barang-barang kami ke dalam bis. Tidak lupa teman kami Vava mahasiswa UI yang kuliah disini juga ikut mengantar kami menuju bis dan perpisahan disini. Ah aku sangat sedih meninggalkan semuanya disini, semua kenangan di jalan ini, suasana malam, dan lain-lain aku akan sangat merindukannya. Akhirnya dengan berat hati kami memasuki bis dan memulai perjalanan menuju Bandara Incheon. Perjalanan dimulai, aku berpamitan kepada orang-orang yang aku kenal disini seperti Guk Eun Yeong Ssaem, Haneul Eonni, Choi Daehan, dan lain-lain. Yang paling kaget atas kepulanganku adalah Daehan, teman pria yang tidak sempat aku temui terlebih dahulu. Ya aku dari kemarin ingin bertemu dengannya dan ingin ngobrol banyak dengannya, namun waktu selalu tidak pas, saat aku di kampus Daehan sedang ada di rumahnya yang lokasinya lumayan jauh dari kampus, sedangkan saat Daehan sedang di kampus dan memintaku untuk bertemu dengannya aku sedang berada diluar kampus melaksanakan kegiatan yang sudah dijadwalkan. Malam tadi ia mengajak untuk bertemu di Dokjin park namun aku sedang main bersama Songyi dan teman-teman, ia mengirim pesan di Kakao talk namun aku belum membacanya karena aku hanya menggunakan Wifi untuk internet dan kebetulannya hp aku mati malam tadi. Sehingga aku membuka pesan dari Daehan saat pukul 00.30 saat aku kembali ke asrama. Hmm sedih rasanya, aku sangat meminta maaf pada Daehan, padahal ia ingin tahu banyak tentang Indonesia, ia sangat menyukai Bali dan suatu saat ia ingin mengunjungi Bali dan pantai-pantai indah Indonesia lainnya. Selama perjalanan, aku melihat keindahan perjalanan dari Jeonju menuju bandara Incheon.
Selamat Tinggal Kota Jeonju, Kota yang penuh dengan keindahan, Kota yang menjadi pencetak Sejarah dalam hidupku, kota yang menjadi saksi perjuanganku datang ke Korea, kota yang banyak mengenalkanku tentang kehidupan, kota yang kental akan kebiasaan-kebiasaan tradisional Korea, Kota yang penuh dengan aroma kerajaan dengan Hanok Villagenya, Kota dengan tempat berkumpulnya orang-orang mengajariku banyak hal, kota yang akan menjadi kampung halamanku di negeri Ginseng ini, kota yang mengajarkanku tentang kedisiplinan, kota yang mengajarkanku tentang kebersihan, kota yang akan selalu ku kenang selama hidupku, kota yang banyak menyimpan kenanganku, serta kota yang akan selalu aku rindukan selama hidupku. TERIMA KASIH UNTUK SEGALA PELAJARAN DAN PENGALAMAN DISINI, aku akan selalu mengingatmu dalam hidupku.
Perjalanan kami dari Jeonju ke Incheon kurang lebih selama 3 jam, aku pun tertidur saat dalam perjalanan dan bangun saat hampir sampai di Bandara. Yap, sebentar lagi kami akan tiba di bandara Incheon, kulihat bangunan khas bandara Incheon yang indah disebrang saa sampai akhirnya kami tiba di bandara pada pukul 12 siang. Kami segera turun dari bis dan membawa bagasi kami masing-masing.
Saat tiba di Bandara Incheon
Kemudian kami memasuki bandara dan mulai menukarkan tiket. Kami duduk dan menunggu di kursi yang tersedia di bandara, hari ini lumayan lelah dan cuaca juga terasa panas. Saat kami duduk, aku memperhatikan setiap sudut bandara yang sering dilewati oleh Oppa-oppa tercinta haha iya dong senangnya dalam hati akhirnya bisa menghirup udara yang sama dengan oppa hahaha. Yeah I’M A.R.M.Y fangirl of BTS wkwk. Kemudian, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang menghampiri kami dan ngajak mengobrol dengan kami dalam bahasa Indonesia! Yup beliau adalah Bapak Edi yang sudah lama bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan. Beliau sedang mengantarkan beberapa orang dari dinas yang datang bersama dengan presiden Indonesia Pa Jokowi pada Selasa lalu. Beliau kemarin mengantarkan Rombongan Presiden Indonesia dari bandara menuju ke Rusia, dan akan kembali ke Indonesia pada Jumat besok. Ah andaikan hari ini kami bertemu presiden disini kayanya seru hehe tapi Presiden mah pake pesawat pribadi ngga akan sembarangan hehe. Setelah itu kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu, kami makan di restoran Turki yang menyajikan berbagai menu makanan halal. Kami akhirnya makan disana dan berkenalan dengan sesawa muslim dari timur tengah disini. ‘Assalamualaikum’ ‘You are muslim?’ ‘Alhamdulillah’ begitulah percakapan kami dengan koki di restoran ini hehe.
Setelah makan, kami harus segera check in pesawat dan ini saatnya kami harus berpisah dengan Songyi L Wanita kelahiran 1994 ini sangat ramah dan sangat banyak membantu kami selama berada disini, Aku tahu Songyi merasa lelah saat memandu kami namun ia mencoba lebih keras membantu kami dan tidak menghiraukan rasa lelahnya. Songyi dan Eunje adalah orang Korea pertama yang kami temui saat tiba di Korea. Aku sangat ingat saat pertama kali bertemu dengannya, dan kami mulai mengenal satu sama lain dan menjadi akrab dan bercanda tawa dengan kami terutama dengan Aldrea dan kang Haris (Duo Maut). Kami sangat berterima kasih pada Songyi, semoga kita bisa bertemu lagi dan bermain bersama lagi. See you next time Songyi, we will missing you Thanks for everything, kami berpelukan dan menangis akan perpisahan ini. Songyi juga tidak kuat menahan air mata, ia menangis sambil tersenyum dan menyuruh kami untuk menuju tempat check in pesawat. Kami akhirnya pergi meninggalkan Songyi dan kulihat ia masih menahan air mata dan melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan dengan kami. Ahh benar-benar moment yang sangat mengharukan, Songyi sudah kami anggap sebagai kakak kami sendiri dan juga bagian dari kami sendiri. Selamat tinggal Songyi jangan lupakan kami, kami juga akan selalu merindukanmu.
Kemudian kami segera check in dan langsung menuju tempat boarding. Sebenarnya waktu masih lama menuju waktu keberangkatan, teman-temanku yang lain pergi berjalan-jalan terlebih dahulu untuk membeli sesuatu. Aku tidak ikut dengan mereka namun aku memilih untuk berkeliling sendiri setelah menyimpan tas ranselku di kursi. Aku melihat-lihat sekeliling bandara dan berjalan-jalan memilih oleh-oleh untuk aku beli. Whaa gilaaa semua barang yang dijual disini harga nya dalam US Dollar, jadi jika kita ingin membeli sesuatu dengan uang won pedagang akan menghitung terlebih dahulu sesuai kurs Dollar terhadap won ya kecuali emang punya duit Dollar hehe. Jika dibandingkan dengan tempat lain, sepertinya di bandara memang lebih mahal dari biasanya mmm entahlah kenapa ya karena mungkin banyak turis yang berkeliaran dan dilihat juga dari kurs dollar tadi. 
Suasana di dalam bandara
Setelah cukup lama berkeliling di bandara, aku kembali ke rombongan dan duduk di kursi yang menampilkan pemandangan langsung keluar jendela. Terlihat beberapa pesawat sedang terparkir di bandara. Pada perjalanan pulang kali ini, kami akan menggunakan pesawat yang sama saat tiba di Korea yaitu Korean Air KE 627 yang akan berangkat pada pukul 15.30 sore. Saat sedang duduk, tiba-tiba kami bertemu lagi dengan Pak Edi yang tadi bertemu juga saat sedang menukarkan tiket. Pak Edi langsung menyapa kami dan berbincang-bincang dengan kami, dengan santai beliau berbagi pengalamannya selama tinggal di Korea dan bekerja di Kedutaan Besar. Beliau adalah asli dari Sukabumi, dengan candaannya ia mengatakan selama di Korea namanya diganti dengan marga ‘Kang’ iyap ‘Kang Edi’ wkkk kamipun tertawa dengan leluconnya yang memang tidak benda jauh dengan nama Sunda. Beliau menceritakan sering bertemu dengan tokoh-tokoh penting dan artis-artis dari Indonesia yang datang ke Korea termasuk foto beliau bersama Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil. Beliau juga mengemukakan bahwa banyak sekali orang Indonesia yang mengunjungi Korea untuk bekerja dan juga belajar. Hampir banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Korea dari tahun ke tahun tuturnya. Negara Korea sangat ketat akan kedatangan warga asing, membuat visa Korea juga tidak mudah, bahkan banyak orang-orang yang dideportasi gara-gara ketahuan menggunakan passport palsu saat datang ke Korea. Tadi pagi saja 30 warga Tiongkok di deportasi kembali ke Tiongkok karena terbukti datang secara ilegal. Beliau juga menjelaskan tentang Visa, di Korea semua warga negara asing wajib memiliki visa untuk menetap di Korea kecuali orang-orang tertentu yang mempunyai kepentingan kenegaraan seperti Presiden dan orang-orang dinas yang berkaitan dengan pemerintahan. Senang sekali mengobrol dengan beliau, walaupun banyak bercanda namun sangat memberikan informasi untuk menambah pengetahuan kita. 
Menunggu Keberangkatan
Akhrinya setelah lama menunggu, kami akan segera memasuki pesawat. Aku segera membawa barang-barangku dan bersiap menuju kabin pesawat. Rombongan yang dibawa Pak Edi pun mulai memasuki pesawat namun mereka menggunakan kelas Bisnis dan lebih dulu masuk. Aku segera mengantri untuk pemeriksaan dan langsung memasuki pesawat. Berbeda pada saat berangkat dari Indonesia ke Korea yang melalui tiga tahap pemeriksaan sampai memasuki pesawat, disini kami hanya diperiksa sekali dan yang keduanya langsung pemeriksaan tiket dan masuk menuju pesawat. Kenapa bisa beda ya? Entahlah yah mungkin sistem di tiap bandara berbeda tergantung negara masing-masing. Aku berjalan menyusuri tangga dan langsung masuk ke pesawat. Aku duduk di kursi 47J dan di dekat jendela bersama Annisa dan Kang Faris. Aku mencari kursi sambil menggendong tas ransel jumbo (jumbo nya si Zek wkwk) dan aku langsung menemukannya. Aku mencoba memasukkan tas ransel ke atas kabin pesawat namun ternyata susah, mungkin karena aku kependekan dan tasnya juga besar berat pula. Aku terus mencoba menempatkan tasku namun susah sekalinya hmm. Tapi, tiba-tibaaa ada seorang cowo Korea yang langsung memegang tasku dan menengadahkan tangannya keatas sambil menempatkan tasku yang berat ke dalam kabin. Aku terpesona saat melihatnya kalo di slowmotion pasti keren nih dah (korban drama Korea wkwk) tapi ini beneran loh dia terlihat seumuran lah kayanya dengan mengenakan kemera abu-abu gelap ia menatapku dan tanpa berbicara sepatah kata pun dia langsung membantuku. Hahaha ya ya ya aku tahu aku juga kalo jadi dia gak bakalan ngebiarin cewe melakukan itu, dia mempunyai hati yang baik, dia merasa kasihan melihat wanita yang kependekan kaya aku harus memasukan tas yang berat kedalam kabin makannya dia punya niat baik untuk membantuku hehe. Aku langsung mengucapkan Terima kasih padanya dan dia membalas dengan senyuman manis diwajahnya kemudian dia langsung mencari kursi ke belakang.
Kemudian setelah semuanya siap, pada pukul 15.30 atau di Indonesia sekitar pukul 13.30 pesawat siap berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ya, sekarang aku akan resmi meninggalkan Negara Impianku Korea Selatan dan kembali ke Tanah Air tercinta. Selamat Tinggal Korea Selatan, negara yang menjadi inspirasi kehidupanku, negara yang mengajarkanku banyak hal, negara yang menjadi tujuan mimpi-mimpiku, negara yang menjadi penyemangat dalam hidupku, negara yang mengenalkanku pada kekuasaan Tuhan, negara yang sangat aku ingin kunjungi namun tidak pernah aku banyangkan untuk menginjakan kakiku, negara yang menjadi kampung halaman Oppa-oppa yang menjadi inspirasiku (hehe), negara yang memberikan pengalaman yang luar biasa untukku, negara yang menjadi saksi bisu perjuanganku, negara yang menjadi sejarah perjalanan hidupku, dan Terima kasih Untuk menjadi Negara Pertama yang aku kunjungi. Terima kasih ya Allah atas nikmatmu ini. Semuanya terjadi karena kuasa-Mu ya Allah, walaupun aku belum berkesempatan mengunjungi Rumah-Mu di sana aku percaya suatu saat aku juga akan diberikan kesempatan mengunjungi rumah suci-Mu Mekkah bersama orang-orang yang aku sayangi. Terima kasih ya Allah.
Pesawat mulai Take off dan kami akhirnya terbang meninggalkan Negeri Ginseng ini. Kulihat pemandangan yang luar biasa dari atas sana, mulai dari pulau yang besar, kemudian kecil dan mengecil serta lebih mengecil dan hanya hamparan laut nan luas yang terlihat. Aku berdoa semoga kami diberikan keselamatan sampai kembali ke rumah kami Indonesia. Pesawat terbang semakin tinggi, kini yang kulihat hanya lautan awan yang bergumpal. Hari pun mulai gelap, matahari mulai terbenam dan terlihat cahaya indah mega disore hari yang tidak pernah kutemui selama ini. Pemandangan yang sangat indah, ya Tuhan dunia ini sangat luas apalagi Engkau sang pencipta dunia ini. Manusia memiliki keterbatasan, namun Engkau tiada batasnya dan manusia tidak bisa melampauwinya. Hari pun semakin malam, aku melihat keluar jendela, sudah tidak terlihat apa-apa hanya gelap gulita. Namun, aku lihat dibawah pesawat ada awan pekat dan dibawahnya terlihat medan listrik menyala-nyala. Ya, mungkin dibawah sana sedang hujan serta petir yang membuat aku merinding melihatnya. Aku tidak menyangka menyaksikan kilat di atas awan seperti ini, dan aku merasa aneh membayangkan bahwa kami sedang terbang diatas hujan dan juga petir hihihi.               
Take off dari bandara Incheon menuju Jakarta
Take off
Take off
Pemandangan saat pesawat sudah lepas landas
Pemandangan saat matahari terbenam
Pemandangan saat ada hujan dibawah awan
Pemandangan saat malam hari
          
Ah sudahlah, karena aku merasa ngantuk aku pun mulai tertidur. Pesawat yang kami tumpangi dijadwalkan tiba di Jakarta pada pukul 9 malam WIB. Setelah lama tertidur akhirnya setelah menempuh 7 jam perjalanan kami sampai di bandara Soekarno Hatta pada pukul 9. Alhamdulillah akhirnya aku sudah sampai di Tanah air dengan selamat. Aku segera membereskan barang-barang dan segera keluar dari pesawat. Aku segera menghubungi orang tua ku bahwa aku sudah pulang dengan selamat. Akhirnya setelah siap dengan barang-barang kami dan setelah menyelesaikan berbagai pemeriksaan kami keluar dari Bandara dan menuju Bis kemudian langsung pulang menuju Bandung. Waah aku sangat lelah sekali, aku tertidur sampai pada akhirnya aku sampai di Kampus Unpas Setiabudi dan langsung pulang ke kostan dengan menggunakan taksi. Rasanya seperti mimpi, baru tadi sore aku berada di Korea sekarang jam 12 malam aku sudah berada di Kostan dan langsung beristirahat karena kelelahan.
Akhirnya semua pengalamanku selama 13 hari ini berakhir disini, banyak sekali pelajaran yang didapat selama perjalanan ini semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi serta motivasi untuk kita semua. Jadikanlah perjalanan ini menjadi motivasi kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi, ingatlah perjalanan ini bukan akhir dari mimpi-mimpi kita tapi ini adalah awal untuk menentukan mimpi-mimpi kita selanjutnya. Dan juga jangan berlama-lama dalam mimpi, kita harus segera bangun dan lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Jangan pernah menyianyiakan waktu kita, hidup kita di dunia ini sangat singkat, manfaatkanlah waktu yang singkat ini untuk sesuatu yang baik dan bermakna. Dunia itu luas, waktu kita Cuma sebentar manfaatkanlah hidup kita untuk melihat Kekuasaan Tuhan dan melihat dunia dengan benar serta belajar dari nya sebelum menyesalinya. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan asalkan tidak bertentangan dengan aturan hidup yang harus dipatuhi. Karena, beberapa tahun kedepan, hal yang akan disesali adalah apa yang tidak pernah kamu lakukan bukan apa yang pernah kamu lakukan. Satu hal lagi, jangan pernah meremehkan mimpi-mimpi setiap orang, kita tidak pernah tahu masa depan seseorang, dukunglah setiap mimpi seseorang dan jadikan movitasi untuk kita juga agar memiliki mimpi-mimpi sepertinya bukan malah menjudge atau mengejeknya. Yang akan merasakan hasil dari mimpi-mimpi tersebut adalah orang yang berani bermimpi bukan orang hanya bisa mencaci. Juga, jangan pernah membenci orang karena alasan apapun, seburuk-buruknya orang terhadap kita, jangan pernah membencinya, karena kita tidak boleh buruk seperti mereka. Mereka benci itu urusan mereka ‘aku tidak peduli’. Kemudian jangan pernah iri dengan pencapaian seseorang, walaupun kadang suka ada perasaan benci saat orang mendapat kesenangan dan bahagia saat seseorang menderita namun tanamkan dalam hati bahwa itu adalah perasaan yang tidak baik karena bagaimanapun Manusia mempunyai takdir masing-masing dan jalan masing-masing yang sudah di tentukan oleh Tuhan. Maka dari itu untuk mengetahui seberapa baik takdir kita, kita harus berusaha yang terbaik untuk membuktikannya. “Dan jadilah orang yang lebih baik, bukan lebih baik dari orang lain, tapi jadilah orang yang lebih baik dari diri kita sebelumnya. Do Your Best!” Fightiiiiing!!!!

~THE END~ THANK YOU ^^

Thursday, March 30, 2017

[Eps 12] Hari Terakhir 'Feeling Korea' di Kota Jeonju



Day 12

Rabu, 18 Mei 2016

            Udara di pagi ini terasa menggelitik dan memberikan sinyal untuk terlelap kembali. Aku perlahan membuka mata dan mengumpulkan kesadaran yang belum terkumpul didalam diriku. Kulihat jam menunjukan pukul 6.00 yah waktu Korea, jika di Indonesia mungkin sekitar pukul 4.00 dan masih pagi sekali. Disini mentari sudah mulai bersinar terang hingga menembus jendela kamar yang sudah hampir dua minggu ini aku huni. Ya, hari ini aku agak sedikit malas untuk beraktivitas, entah kenapa rasanya hatiku terasa berat untuk melewati hari ini. Ya, hari ini adalah hari terakhir aku melakukan kegiatan di Universitas Chonbuk dan kota Jeonju. Ah berbicara tentang terakhir, aku sangat tidak senang dan ingin rasanya waktu diatur kembali pada saat aku berada disini. Ya aku merasa tidak semangat hari ini karena aku merasa sedih atas pengalamanku sebentar lagi akan berakhir disini. Rasanya aku ingin mengulur waktu sebanyak mungkin dan menikmati keindahan ini sekali lagi. Aku tahu mungkin aku bersikap serakah seperti ini, Tuhan sudah memberikan sesuatu yang sangat berharga kepadaku namun aku malah meminta lebih? Aku sadar, ternyata beginilah manusia tidak pernah puas akan segala hal. Baiklah aku sudah sadar bahwa aku harus sangat bersyukur atas nikmat ini, walaupun terasa sangat singkat namun inilah yang harus kita ingat bahwa Tuhan maha kuasa ‘Nothing Imposible’ jika Tuhan menghendaki maka segalanya akan terjadi. Kadang apa yang terbaik menurut kita, belum tentu Tuhan menghendaki. Walaupun aku ingin berlama-lama tinggal disini, namun Tuhan hanya menghendaki aku selama dua minggu disini karena Tuhan mempunyai rencana lain yang sangat luar biasa dan lebih baik dari yang aku harapkan. Aku sangat bersyukur, aku percaya Tuhan mempunyai rencana terbaik dalam Takdir hidupku. Aku berserah diri kepada-Mu ya Allah.
            Baiklah, hari ini juga adalah hari terakhir aku belajar bahasa Korea bersama Guk Eun Yeong Ssaem. Aku segera membersihkan diri dan segera berangkat ke kelas. Kami belajar banyak tentang Korea, kami diajarkan beberapa ilmu yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kami. Walaupun kami belajar singkat selama Satu Minggu namun ilmu yang kami dapat sangatlah berharga. Jujur saja pengalamanku saat belajar bahasa Korea disini sangat berbeda dengan saat aku belajar di Indonesia. Aku sangat merasakan perbedaan itu, mungkin karena disini kami langsung mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari sedangkan di Indonesia kami hanya belajar di kelas dan tidak terlalu banyak berlatih. Ya Practice Make Perfect semuanya akan sempurna asalkan berlatih terus menerus. Setelah selesai mengajar, kami akan mengadakan Snack Party antara kami para siswa dan guru. Yupp Snack party atau pesta makanan ini adalah suatu bentuk kebiasaan saat perpisahan antara Guru dan murid saat menyelesaikan proses mengajar di Korea. Makanan ini biasanya dibawa oleh Guru dan nanti akan dikumpulkan untuk dimakan bersama para siswa. Pesta makanan ini dilaksanakan pada saat akhir atau selesai kelas. Guru dan murid semuanya berkumpul dan mengucapkan beberapa kata setelah belajar. Sama halnya seperti kami, Guru Guk membawa banyak sekali makanan ringan, kue, dan minuman soda. Akhirnya kami berkumpul dan membuka makanan satu persatu kemudian dikumpulkan diatas plastik yang sudah dibuka.

            Sambil makan, kami sharing pengalaman satu sama lain dengan Guru dan mengobrol bersama. Kami sangat menikmati makanan ini, dan tidak lupa juga untuk memberikan kenang-kenangan kepada guru dari kami. Aku memerikan sebuah gantungan kunci yang bertuliskan Indonesia dan memintanya untuk selalu mengingat Indonesia dan kami tentunya. Suasana haru pun mulai terasa, kami berterima kasih kepada guru Guk yang telah mengajari kami dengan teliti tentang bahasa Korea. Walaupun kami kadang-kadang lambat dalam menangkap dan mengerti semua yang diajarkan, namun beliau tetap tenang mengajari kami. Gamsahamnida Guk Eun Yeong Sonsaengnim, Joneun Sonsaengnimeun Giokhalkaeyo daeume tto mannayo! Indonesiaeso waseyo, Saranghamnida.....Terimakasih Guru.

With Guk Eun Yeong Sonsaengnim

            Setelah makan, kami juga berfoto bersama untuk mengenang memory bersama guru kami di kelas LEC Chonbuk National University.

Foto bersama saat kelas bahasa Korea selesai
            Setelah perpisahan dengan sonsaengnim, kami kembali ke asrama dan kegiatan kami selanjutnya yaitu ‘Watching Movie’. Waw my hobi nih nontoon! Yah kami diberikan kesempatan untuk pergi ke bioskop dan menonton film disana. Kami akan pergi ke LOTTE Cinema yang menayangkan film-film Korea dengan subtittle Inggris karena khusus untuk Foreign (orang asing). Dengan penuh semangat kami segera pergi ke tempat tujuan. Setelah sampai, kami memasuki sebuah Department Store besar di Kota Jeonju dan langsung menuju lantai 7. Sampai di lantai 7, kami bertemu dengan orang-orang kulit putih kembaran Korea, awalnya aku kira mereka pribumi tapi setelah mendengar mereka berbicara aku langsung tahu bahwa mereka adalah warga Tiongkok. Ya, mereka sama seperti kami bergerombol bahkan lebih banyak dari kami. Aku duduk di bangku yang sudah di sediakan sebelum memasuki bioskop. Aku diberi Popcorn dan Cola oleh Song Yi untuk menemani saat menonton film. Semua tiket dibelikan oleh Song Yi sehingga kami hanya duduk menunggu, oh iya Song yi memandu kami sendirian tanpa ditemani Eunje karena Eunje ada ujian. Ternyata oh ternyata, film Korea yang akan kami tonton, subtittle nya tidak langsung ada di layar karena ada kesalahan teknis sehingga ada sebuah aplikasi yang akan menayangkan subtittle di dalam handphone masing-masing. Kami juga diminta untuk menginstalnya di Hp, namun karena memory Hp ku penuh aku tidak mendownloadnya. 
 
Tiket nonton (Harga 7000 won atau Rp 85.000)
            Film sebentar lagi akan tayang, kami semua memasuki Teater. Sebelum masuk aku melihat dulu kursi yang akan aku duduki nanti, ah ternyata aku nonton di kursi kedua dari belakang hmm enak lah. Sedang asik melihat tata letak kursi, aku disapa oleh perempuan yang sepertinya lebih muda dari ku ‘Sorry how can i see my chair?’  dia bertanya bagaimana dia menemukan kursi sesuai dengan yang dilayar, kemudian aku menjelaskan kepadanya dan kami juga berkenalan. Dia bernama Zhiang, kemudian aku bertanya ‘Are you Chinese?’ ‘No, i’m Taiwan’ ooh ternyata dia orang Taiwan, aku sangat sulit membedakannya hehe. Baiklah setelah itu kami segera masuk dan mulai menonton film. Aku mencoba memahami film tersebut tanpa subtittle but..hmm bukan buat so so an yah, tapi aku mau menguji sejauh mana kemampuanku dalam mengerti bahasa Korea. Namun hasilnya ada yang ku pahami dan ada juga yang tidak kupahami sehingga aku menggunakan Handphone Song yi untuk membaca terjemaahan dalam bahasa Inggris. 
 
Love, Lies Poster
            Film yang kami tonton adalah “Love Lies” yang berkisah tentang Love triangle atau cinta segitiga. 'Love, Lies' merupakan film yang mengusung genre saeguk (kerajaan) musical melodrama karya Park Heung Sik. Film ini dibintangi oleh Han Hyo Joo, Chun Woo Hee dan Yoo Yeon Seok, bahkan mereka pernah bermain di film yang sama tahun 2015 lalu di film The Beauty Inside. Film ini berlatar bersetting pada saat penjajahan Jepang atas Korea di tahun 1940-an. menceritaka dua orang sahabat bernama Jeong So Yool (Han Hyo Joo) dan Seo Yeon Hee (Cheon Woo Hee), Jeong Soo Yeol merupakan seorang gisaeng memiliki impian untuk bisa menyanyikan jeongga, lagu-lagu rakyat yang menjadi penghibur lapisan atas masyarakat Korea. So Yool adalah putri seorang gisaeng terkenal yang juga merupakan kepala sekolah gisaeng. Sementara Seo Yeon Hee tiba di sekolah gisaeng setelah ia dijual oleh ayahnya. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Yeon Hee dan So Yool menjadi teman baik. Keduanya juga merupakan siswi paling pintar di sekolah tersebut. Mereka berdua memiliki kegemaran yang sama, yaitu mereka sangat menyukai lagu-lagu pop pada zaman tersebut. Tetapi walaupun mereka menyukai lagu-lagu populer, mereka berjanji satu sama lain untuk tidak meninggalkan jeongga. Kecantikan dan kepintaran So Yool membuatnya selalu menjadi pusat perhatian dan ia menerima banyak sekali undangan dari orang-orang penting, termasuk Kepala Polisi Jepang. Baiklah untuk lebih lanjutnya tonton aja filmnya ya hehe.
                Setelah selesai nonton, kami dijadwalkan untuk Farewell Dinner bersama mahasiswa Chonbuk yang pernah ke Indonesia dan akan ke Indonesia. Kami akhirnya segera pergi ke tempat tujuan yaitu di sebuah restoran Korea yang kental akan ciri tradisionalnya. Setelah sampai, kami segera masuk ke sebuah ruangan dan benar saja kami sudah ditunggu oleh beberapa mahasiswa. Aku segera duduk di meja yang sudah ada beberapa orang mahasiswa dan juga sudah terhidang makanan diatasnya. Meja ini dikhususkan untuk mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan bakti sosial di Pangalengan Agustus nanti. Aku duduk dengan Novi, Kang Haris. Sedangkan Mahasiswa Korea nya yaitu Ami, Nam Ho, dan Unseok. Mereka lebih tua dariku, kecuali Unseok yang lahir tahun 1995. Saat aku hendak berkenalan dengan mereka tiba-tiba saja Ami Eonni langsung berbicara kepadaku ‘Hai i know you’  wahh aku terkejut kenapa dia bisa tahu namaku. Kemudian Unseok juga mengatakan ‘We know, You speak with Korean last time, Hangukmal  jal haesseo’  aku tersenyum dan berterima kasih karena mengingatku hehe. Kami kemudian makan bersama dan mengobrol bersama. Kemudian setelah makan perwakilan dari kami menyampaikan beberapa patah kata dan mendengarkan beberapa pidato dari prof. Choi. Setelah itu, kami dipanggil satu persatu untuk diberikan sertifikat serta kenang-kenangan dari CBNU. Ah suasana yang menyenangkan sekaligus mengharukan. Kami saling berterima kasih satu sama lain, ini merpakan program kerja sama antara Universitas kami dengan Universitas Chonbuk yang dilewati dengan baik selama 12 hari. Akhirnya pada hari ini Rabu, 18 Mei 2016 ‘Feeling Korea Program between Pasundan University Indonesia and Chonbuk National University South Korea are Finished’ Alhamdulillah akhirnya kami melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan tanpa kendala apapun. Terimakasih Miss Park, Prof Choi, Song Yi, Eunje, dan yang lainnya semoga kita bisa bertemu lagi. 
Narm, Harris, Novi, Marlinda, Go Ami
                Eits, walaupun Feeling Korea secara resmi sudah selesai, namu cerita kami  belum berakhir masih banyak waktu yang tersisa sampai esok hari kami pulang ke Indonesia. Ya setelah selesai makan, kami saling berbagi kontak Kakao Talk agar dapat berkomunikasi saat aku sudah pulang ke Indonesia. Sebelum pulang ke asrama, kami berfoto bersama terlebih dahulu.
Foto bersama di depan restoran setelah Farewell Dinner
                Akhirnya kami naik bis pulang bersama mahasiswa Chonbuk juga ke asrama. Setelah sampai di asrama kami kemudian berpisah, Ami Eonni terlihat sangat ramah dan memintaku untuk menghubunginya dan membantunya untuk perjalanannya ke Indonesia Mendatang. Ami Eonni dan Namho akhirnya pulang. Saat perjalanan menuju ke asrama, tiba-tiba ada seorang mahasiswa yang sebelumnya bermain futsal dengan tim kami, dia ternyata tahu tentang Indonesia bahkan dia belajar tentang Indonesia. Dan yang paling mengejutkan adalah dia langsung menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung dengan sangat lantang dan percaya diri. Waaw ini mah moment langka namaya, aku terkejut dan merasa bangga karena mendengar dia menyayi Lagu asal Jawa Barat ini. Terlihat sangat lucu dan membuat aku ingin terus mendengarnya wkwk. Setelah selesai mendengar nyanyian merdu tadi aku langsung ke asrama dan membersihkan diri.
                Hari sudah malam, aku membereskan barang-barang bawaanku agar di tata dengan rapi untuk dimasukan kedalam koper. Kemudian Annisa mengajakku untuk pergi jalan-jalan dengan Songyi keluar untuk menikmati malam terakhir di Jeonju. Aku pun setuju dan hanya aku, Songyi, Annisa, Teh Garin dan Novi yang ikut keluar. Kami berjalan dan merencanakan untuk makan Ayam di tempat yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Kami berjalan menyusuri jalan-jalan malam yang indah sambil mengobrol. Kemudian kami langsung masuk ke restoran dan memesan ayam. Setelah ayam datang kami menyantapnya dan mengobrol sambil tertawa berbagi berbagai pengalaman yang menyenangkan. Tidak terasa, waktu sudah menunjukan pukul 00.00 malam, kami pun memutuskan untuk pulang ke asrama. Awalnya Songyi ingin mengajak kami pergi ke tempat Karaoke dan bernyanyi untuk perpisahan kami, namun karena hari sudah malam dan kami harus bangun pagi besok, maka kami putuskan untuk langsung pulang. Saat kami keluar dari restoran ayam, ternyata semua toko-toko dan jalanan sangat sepi. Sudah lewat pukul 12, maka semua orang akan menutup toko dan kembali ke rumah untuk beristirahat. Beginilah kedisiplinan disini sangat indah, masyarakat seperti sudah teeratur terhadap waktu dan tidak ada yang mengubahnya.
Oh iya satu lagi, kami pernah memasuki sebuah supermarket dan kami membeli Soju (Bir Korea), tiba-tiba pelayan toko memanggil Songyi dan berbicara dengan nada tinggi kepada Songyi. Aku penasaran apa yang terjadi kemudian Songyi menjelaskan bahwa pelayan toko bertanya tentang kami siapa dan kenapa membeli soju padahal kami terlihat masih muda terutama Aku, ya aku, yang disangka masih siswi SMA hahaa Oh My God wkwk Songyi menjawab bahwa kami adalah mahasiswi di Chonbuk dan kami sudah berusia 20 tahun walaupun terlihat masih muda. Akhirnya bapak pelayan toko pun mengerti dan membiarkan kami membeli soju. Yapp ini juga merupakan aturan di Korea, walaupun minuman beralkohol tidak dilarang disini, namun usia sangat diperhatihan. Seseorang yang belum berusia 18 tahun dilarang keras membeli minuman beralkohol dan juga Rokok, karena itulah kami yang terlihat seperti seorang pelajar SMA ini ditanya-tanya terlebih dahulu. Makannya kalo nonton drama, pasti saja jika seseorang lulus SMA atau sudah masuk usia 20 tahun maka itu adalah awal kedewasaan dan sudah mulai boleh meminum minuman beralkohol untuk pertama kalinya (Khusus bagi orang Korea ya, berbeda dengan kita Orang Indonesia, masing-masing punya aturan tersendiri).
Akhirnya setelah menikmati malam terakhir ini, kami pulang ke asrama. Kami mengantarkan Songyi terlebih dahulu ke depan asramanya yang tidak jauh dari asrama kami sampai pada akhirnya kami pun memasuki kamar masing-masing. Aku segera tidur di ruangan yang penuh dengan kenangan ini. Ini adalah malam terakhir aku memejamkan mataku disini, aku akan tidur nyenyak dan bangun dengan bugar esok pagi.

*TO BE CONTINUE......

[Eps 11] See You Next Time My Sister, Saranghamnida



Day 11


Selasa, 17 Mei 2016


          Hari Selasa ini seperti biasa aku bangun pagi dan juga sarapan di cafetaria. Aku dan teman- teman segera berangkat ke kelas untuk belajar Bahasa Korea dengan Guk Eun Yeong Ssaem. Ah tidak terasa sudah hampir dua minggu aku berada disini. Sedih rasanya harus memikirkan bahwa aku akan segera kembali ke negara asalku. Aku sangat sedih membayangkan detik-detik kepulanganku nanti, ah sudahlah nikmati saja detik demi detik yang sangat berharga ini. Kami sampai dikelas dan memulai belajar sampai pukul 12.00. setelah selesai kelas, kami hari ini akan mengunjungi Goksung yaitu sebuah kebun yang terdapat banyak jenis bunga dan juga wahana permainan. Wah sepertinya akan seru nih perjalanan ini. Tepat pukul 13.00 kami berkumpul di parking lot dan segera berangkat menuju Goksung dengan menggunakan bis.
         Perjalanan ini lumayan sangat jauh sekitar 2 jam perjalanan dari kota Jeonju. Aku pun memanfaatkan waktu untuk tidur di dalam bis selama perjalanan. Akhirnya kami tiba di Goksung pada pukul 15.00 sore. Kami segera turun dari bis, dan waaaaw ketika aku menginjakan kaki disini ahhh aku langsung mengerungkan muka akibat paparan sinar matahari yang begitu dahsyat hmm. Yap, cuaca disini sangat panas, benar-benar panas seperti di Jakarta lah kurang lebih tidak seperti di Jeonju yang masih adem ayem. Aku kemudian segera menuju ke tempat teduh karena tidak kuat dengan terik matahari yang luar biasa. Setelah itu, kami segera masuk ke Goksung tiket masuknya yaitu 20.000 won atau sekitar 250.000 rupiah, namun biaya masuk kami sudah ditanggung dari pihak kampus. Aku segera masuk bersama teman-teman yang lain, oh iya hari ini pemandu kami ada Eunje, Songyi, dan satu lagi teman Eunje (aku lupa namanya maaf) kami langsung caw jalan-jalan mengelilingi Goksung.
           Ya, Goksung ini adalah sebuah taman atau kebun bunga yang terdiri dari berbagai jenis bunga dari seluruh dunia. Aku tidak akan membeberkan ada bunga apa saja pokoknya disini berbagai bunga ada lah wkk. Jika dilihat lebih teliti Goksung ini mirip dengan Taman Bunga Begonia yang ada di Lembang (walaupun aku belum pernah kesana) ya yang aku lihat di foto hampir sama dengan kebun bungan yang ada di Lembang Bandung. Luas kebunnya sangat besar dan luas, jika dilihat dari atas sana akan terlihat betapa luasnya kebun ini. Aku berjalan menyusuri berbagai sudut di kebun ini, terlihat banyak para pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan bunga yang sedang mekar dan juga menikmati suasana romantis dengan latar bunga-bunga yang cantik. Para pengunjung yang paling dominan adalah para orang tua lansia (nenek-nenek dan kakek-kakek) serta sekumpulan anak sekolahan (sepertinya TK) yang berjalan-jalan bergerombol mengenali berbagai macam bunga yang dipandu oleh sang guru. Kalo anak muda, aku jarang melihat disini tapi tentu saja ada tapi tidak sebanyak halmoni dan haraboji wkwk. Aku berjalan dan tidak lupa untuk mengabadikan moment ini.
Welcome to Goksung Flower Garden


Sehun wkwk Just for fun
             
        Karena hari sangat panas, aku dan Teh Garin beristirahat sejenak dan mencari tempat duduk yang teduh dengan ditutupi oleh bunga-bunga. Aku sudah tidak kuat dan beristirahat disana, kemudian ada beberapa ibu-ibu juga duduk bersama disana dan terus memandangi kami. Aku tersenyum kepada mereka, mereka langsung bertanya kepada kami. Mereka bertanya kami berasal dari mana dan terlihat cantik memakai hijab (wiwiwww) awalnya aku tidak mengerti mereka bertanya apa karena aku mendengar logat mereka saat berbicara berbeda dengan yang aku pelajari. Ya, mereka menggunakan satoori (Dialek/ logat orang Korea yang tinggal di Busan) mereka berasal dari Busan (wah kampung halaman Bang Cimin  dan dede Kuki nih) kkkkk. Kami akhirnya mengobrol dan entah nyambung atau tidak haha mereka juga meminta berfoto bersama kami.
            Setelah mulai lama beristirahat, aku dan Teh Garin bergabung dengan  Novi dan Kang Yusuf untuk kembali jalan-jalan dan berfoto di Goksung. Setelah puas berfoto kami juga membeli Ice Cream yang ada di warung di tengah-tengan kebun yang lumayan ngantri karena banyak pengunjung yang ingin membeli juga. Setelah tidak lama mengatri aku membeli es krim (entah apa merk nya yang pasti rasa buah) dengan harga 1000 won atau sekitar 12.000 rupiah lalu aku pun menyantapnya dengan senang hati. Setelah itu kami masih melanjutkan berkeliling-keliling, kali ini kami berempat naik menyusuri tangga dan melihat pemandangan indah dari atas, sangaat indah, terlihat warna cantik bunga yang bermekaran serta terlihat wahana-wahana permainan seperti bianglala dan ayunan yang melengkapi keindahan disini. Namun sayang, aku tidak sempat memotret karena Handphone ku mati hmm. 
            Setelah menikmati pemandangan dan menikmati panasnya matahari ini, kami memutuskan untuk kembali dan menunggu berkumpul dengan yang lain. Aku kemudian bertemu dengan teh Ipah, Kang Lukman, dan juga Annisa yang sedang menyantap Es Krim yang terlihat menggoda di hari yang panas ini. Aku segera menyantap Es krim mereka dengan senang hati haha sampai pada akhirnya kami harus kembali dan berkumpul di tempat yang sudah ditentukan. Tidak terasa hari sudah sore dan kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jeonju. Pada pukul 17.00 kami pulang ke Jeonju meninggalkan Goksung yang panasnya tiada tara dengan pemandangan elok bunga yang mewarnai kota ini. See you next time Goksung! I will missing this place, i hope i will be here again but not in summer, i will come in Spring day hehehe.

Ice Cream grastis wkwk

                Setelah kembali ke asrama, aku segera menyalakan Handphone dan beberapa pesan belum aku baca. Ternyata Haneul Eonni mengajakku bertemu hari ini, aku segera membalasnya dan mengajak ia bertemu di depan Etude. Ia pun menyetujuinya dan kami janjian untuk bertemu disana. Aku, Teh Garin, Kang Yusuf, dan Novi langsung pergi ke tempat kami janjian di depan Etude untuk bertemu dengan Haneul Eonni. Karena kami sangat lapar, kami memutuskan untuk menunggu Haneul eonni di sebuah restaurant Tteokbokki yang pernah kami datangi beberapa hari yang lalu. Kami segera kesana dan mengabarkan bahwa kami akan menunggu di restoran tersebut kepada Haneul eonni.
           Sampai di restoran Tteokbokki, kami berempat masuk dan duduk dimeja yang sudah disediakan. Pelayan restoran mendatangi kami dan memberikan menu makanan untuk dipesan. Kami memilih menu yang semuanya dalam tulisan Hangeul (aksara Korea) aku mencoba mengartikan yang tertulis disitu, ada yang dipahami dan ada pula yang sama sekali tidak aku pahami. Yang aku pahami hanya harga nya saja tertulis dengan angka yang panjang alias Muahal wkwk. Akhirnya setelah berpikir keras kami memesan dan mecoba berkomunikasi dengan pelayan, namun, NIHIL. Kami dan pelayan sepertinya salah sambung dan entah nyambungnya kemana wkwk. Akhirnya kami semua menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi. Kebayang dong gimana gerak-gerik kami saat memesan makanan disini, lucu banget pokoknya haha. Aduh.... Dari peristiwa ini aku merasa bahasa memanglah sangat penting, terutama saat kita mengunjungi negara tertentu yang benar-benar berbeda dengan budaya kita. Menurutku, ”Jika BUKU adalah gudangnya ilmu dan MEMBACA adalah kuncinya, maka BAHASA adalah pintunya.” Ya aku menjadi terinspirasi untuk mengenal berbagai bahasa dan mempelajarinya suatu saat nanti, ngga, saat ini. Selain itu, aku mendapat berbagai ilmu dan pengalaman, ternyata dengan bahasa Nonverbal pun secara psikologis manusia akan mengerti apa yang tidak bisa diungkapkan dengan Verbal. Komunikasi sangat penting dan berpengaruh besar dalam kehidupan manusia.
            Akhirnya pesanan kami datang, Tteokkbokki satu porsi untuk 2 sampai 3 orang di bandrol dengan harga 14.000 won atau sekitar 150.000 rupiah. Saat kami menyantap Tteokbokki tersebut, Haneul Eonni ternyata sudah berada di depan Etude, aku pun segera menjemputnya. Aku dan Haneul Eonni akhirnya bertemu, ia tidak kesusahan menemukanku karena aku berbeda dengan orang-orang disekitar, ya, aku mengenakan hijab yang akan terlihat mencolok di lingkungan ini. Kami segera berjalan menuju restoran dan bertemu dengan teman-teman lainnya di restoran. Kami memesan tteokbokki lagi dan menyantapnya bersama. Kami mengobrol dan sharing tentang pengalaman kami masing-masing, Haneul Eonni adalah seorang Guru bahasa Inggris ia tinggal di Kanada selama 2 tahun dan sangat lancar berbahasa Inggris. Ia sangat tertarik dengan kebudayaan di dunia, suatu saat ia ingin mengelilingi dunia dan mempelajari berbagai budaya di dunia. Ia juga sangat ingin mengunjungi Indonesia karena selama ini ia tidak tahu kalau Indonesia itu ternyata berbeda dengan India. Dalam bahasa Korea India adalah Indo sehingga pelafalannya hampir sama dengan Indonesia, jadi selama ini ia mengira Indo dan Indonesia adalah negara yang sama padahal sangat berbeda jauh hehe. Oh iya kami juga membicarakan kedatangan pa Jokowi presiden Indonesia yang mengunjungi Korea. Yup!! Ternyata pada Minggu, 15 Mei 2016 Pa Jokowi datang ke Seoul Korea Selatan, beliau tiba sekitar pukul 17.30 sore untuk bertemu dengan presiden Korea Selatan Park Geun Hye. Presiden dan rombongan akan berada di Seoul hingga esok hari Rabu, 18 Mei 2016 dan selanjutnya beliau akan melanjutkan perjalanan terbang ke Rusia dan akan kembali ke Indoesia pada Jumat 20 Mei 2016. Begitulah menurut berita di televisi di Korea yang ramai memberitakan kunjungan presiden Indonesia ke Korea Selatan.
            Setelah selesai makan, kami bergegas berjalan-jalan menikmati keindahan malam kota Jeonju. Kami pergi ke Daiso (Sebuah supermarket) dan aku membeli berbagai macam oleh-oleh untuk dibawa ke Indonesia. Ditemani Haneul Eonni aku membeli sebuah tas, makanan, dan lain-lain yang direkomendasikan oleh eonni untuk dijadikan oleh-oleh. Setelah beres berbelanja, kami kembali berjalan-jalan menelusuri kota Jeonju. Kami diajak untuk mengunjungi Dokjin park. Ya aku sering mendengar dokjin park atau taman dokjin dari Daehan (teman yang bertemu di Imsil Philbong) ia mengatakan bahwa aku harus mengunjugi Dokjin park karena tempat itu sangat terkenal di Jeonju dan lokasinya juga sangat dengan dengan asrama karena tinggal jalan ke arah kanan dari asrama. Dan benar saja kami malam ini berjalan ke Dokjin park melewati jalan perkotaan yang lumayan sudah tidak terlalu ramai. Kami berjalan cukup jauh dari supermarket menuju ke Dokjin park. Sebenarnya Haneul eonni mengajakku kesini pada saat pukul 8 malam, dan sekarang sudah pukul 10 malam karena tadi kami ke Daiso terlebih dahulu untuk membeli oleh-oleh. Sebenarnya Haneul Eonni ingin memperlihatkan pertunjukan kerlap-kerlip lampu yang indah yang hanya dinyalakan pada pukul 8 malam, namun yah kami telat hmm. Aku merasa tidak enak kepada Eonni karena kami ketinggalan menyaksikan festival tersebut. Tapi tak apalah kami tetap mengunjungi Dokjin park untuk mengetahui bagaimana keindahannya.
            Akhirnya kami sampai di Dokjin park (Taman Dokjin), disini terdapat sebuah danau yang sangat luas dan ditutupi bunga teratai yang indah diatasnya. Danau ini membentang sangat panjang dan jika di lihat saat siang hari pasti akan terlihat betapa megahnya danau ini. Di tengah danau, terdapat sebuah jembatan gantung panjang yang menjulang dari ujung sini sampai ke ujung sana (membelah danau) ya sangat panjaang. Kemudian di tengan jembatan terdapat bangunan seperti kuil (disebut vila) sebagai tempat beristirahat untuk menikmati keindahan danau ini. Jika saat musim semi, Dokjin park ini sangatlah indah dengan berbagai bunga yang mekar disekelilingnya. Dan saat musim gugur warna emas daun-daun yang berjatuhan juga sangat menghiasi Dokjin park serta saat musim dingin tiba, sangat indah melihat salju menyelimuti sekitaran taman ini. Tempat ini juga sering dijadikan tempat festival-festival terutama akhir tahun. Yang suka nonton Running Man coba nonton Episode 329-330 yang bintang tamunya BLACKPINK nah mereka shootingnya di Jeonju dan tentu saja mengenalkan kota Jeonju terutama Hanok Village dan juga di Dokjin Park. Nah yang di Dokjin Park itulah seperti itu keadaannya dan lokasinya sangat sangat dekat dengan kampus Chonbuk, bisa terlihat beberapa bangunan tinggi dari Dokjin park dan itu adalah kampus Chonbuk. Selain itu, di pinggir danau terdapat beberapa tempat duduk untuk sekedar datang bersama pasangan maupun untuk mendapat pencerahan. Eh btw ngomong-ngomong pasangan nih ya, disini banyak banget orang yang sedang pacaran dan hmm You know what i mean namanya juga orang Korea gak beda jauh lah sama di dramanya wkwk.
Dokjin park in the night
Source : Google
Source : Google
Source : Google
            Kemudian aku berjalan menuju jembatan dan berjalan menuju sebrang. Ya, namanya juga jembatan gantung walaupun ngga tinggi banget dari jembatan ke permukaan air tapi goyangannya itu loh bikin degdegan takut nyebur hehe. Kami berjalan sampai ujung dengan gelap-gelapan karena memang lampunya tidak dinyalakan. Akhirnya kami sampai di ujung jembatan dan mencari tempat duduk di pinggir danau untuk mengobrol-ngobrol dan perpisahan dengan Haneul Eonni. What? Perpisahan? Yap, besok lusa aku akan pulang ke Indonesia dan meninggalkan kota Jeonju. Haneul eonni adalah salah satu orang yang benar-benar sangat ramah terhadap kami. Ia sangat baik dan sangat perhatian kepada kami. Ia memperkenalkan berbagai pengalaman yang mungkin tidak akan didapat oleh kami. Ia mengajarkan bagaimana berartinya sebuah pertemuan. Ia selalu menanyakan tentang kesehatanku dan selalu memintaku untuk meminta bantuan kepadanya jika aku mendapatkan kesulitan disana. Wanita yang tidak mau menyebutkan usianya ini karena memang jauh lebih tua dariku sangat mengerti dan bertanya banyak tentang negaraku. Akhirnya malam ini kami harus berpisah, ada pertemuan pasti ada perpisahan, namun semua kenangan yang pernah kami lewati tidak akan pernah terpisahkan. Mungkin jarak memanglah jauh, namun kami berjanji akan selalu berkomunikasi dan membuat tujuan dalam sepuluh tahun kami harus bertemu, entah Eonni yang mengunjungi Indonesia atau aku yang akan mengunjungi Korea lagi. Selalu ada kesempatan kedua, there is a will there is a way. Kami saling berterima kasih satu sama lain, dan aku sangat sedih membayangkan jika aku tidak bertemu dengannya lagi. Kami saling berpelukan dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke asrama. Aku sedih tidak bisa menemuinya lebih awal dari kemarin-kemarin, aku memang sering diajak jalan-jalan oleh Eonni dari pertama kali bertemu, namun jadwal ku sangat padat yang pada akhirnya aku belum bisa menemuinya dan baru bisa menemuinya hari ini. Aku sangat minta maaf, waktu dua minggu ini memang sangat singkat bagiku, semoga suatu saat aku bisa mengunjungimu eonni dan akan memiliki waktu bersama.
With Haneul Eonni at Dokjin park (abaikan muka kucel)
Foto sebelum perpisahan di Dokjin park
            Kami akhirnya pergi ke asrama terlebih dahulu dan Haneul eonni memandangi kami dari kejauhan. Ahhh sungguh mengharukan, aku seperti memiliki kakak disana, dia bahkan selalu mengkhawatirkanku selama disana, apa yang aku makan, kesehatanku dan sebagainya. Aku tidak akan pernah melupakan mu eonni. Saranghamnida Eonni, Daeume tto mannayo. Aku yakin eonni pulang sendirian dengan selamat karena Haneul eonni bilang untuk keamanan, di Korea SANGAT aman. Jarang terjadi tindak kriminal karena biasanya di tiap tempat terdapat cctv yang akan dipantau selama 24 jam sehingga jika ada tindak kejahatan maka polisi terdekat akan langsung datang ke tkp dan segera menangkapnya. Akhirnya aku sampai di asrama dan segera membersihkan diri dan langsung tidur. 

Wah Tinggal 2 episode lagi nih...hehe...TO BE CONTINUE...