Thursday, March 30, 2017

[Eps 11] See You Next Time My Sister, Saranghamnida



Day 11


Selasa, 17 Mei 2016


          Hari Selasa ini seperti biasa aku bangun pagi dan juga sarapan di cafetaria. Aku dan teman- teman segera berangkat ke kelas untuk belajar Bahasa Korea dengan Guk Eun Yeong Ssaem. Ah tidak terasa sudah hampir dua minggu aku berada disini. Sedih rasanya harus memikirkan bahwa aku akan segera kembali ke negara asalku. Aku sangat sedih membayangkan detik-detik kepulanganku nanti, ah sudahlah nikmati saja detik demi detik yang sangat berharga ini. Kami sampai dikelas dan memulai belajar sampai pukul 12.00. setelah selesai kelas, kami hari ini akan mengunjungi Goksung yaitu sebuah kebun yang terdapat banyak jenis bunga dan juga wahana permainan. Wah sepertinya akan seru nih perjalanan ini. Tepat pukul 13.00 kami berkumpul di parking lot dan segera berangkat menuju Goksung dengan menggunakan bis.
         Perjalanan ini lumayan sangat jauh sekitar 2 jam perjalanan dari kota Jeonju. Aku pun memanfaatkan waktu untuk tidur di dalam bis selama perjalanan. Akhirnya kami tiba di Goksung pada pukul 15.00 sore. Kami segera turun dari bis, dan waaaaw ketika aku menginjakan kaki disini ahhh aku langsung mengerungkan muka akibat paparan sinar matahari yang begitu dahsyat hmm. Yap, cuaca disini sangat panas, benar-benar panas seperti di Jakarta lah kurang lebih tidak seperti di Jeonju yang masih adem ayem. Aku kemudian segera menuju ke tempat teduh karena tidak kuat dengan terik matahari yang luar biasa. Setelah itu, kami segera masuk ke Goksung tiket masuknya yaitu 20.000 won atau sekitar 250.000 rupiah, namun biaya masuk kami sudah ditanggung dari pihak kampus. Aku segera masuk bersama teman-teman yang lain, oh iya hari ini pemandu kami ada Eunje, Songyi, dan satu lagi teman Eunje (aku lupa namanya maaf) kami langsung caw jalan-jalan mengelilingi Goksung.
           Ya, Goksung ini adalah sebuah taman atau kebun bunga yang terdiri dari berbagai jenis bunga dari seluruh dunia. Aku tidak akan membeberkan ada bunga apa saja pokoknya disini berbagai bunga ada lah wkk. Jika dilihat lebih teliti Goksung ini mirip dengan Taman Bunga Begonia yang ada di Lembang (walaupun aku belum pernah kesana) ya yang aku lihat di foto hampir sama dengan kebun bungan yang ada di Lembang Bandung. Luas kebunnya sangat besar dan luas, jika dilihat dari atas sana akan terlihat betapa luasnya kebun ini. Aku berjalan menyusuri berbagai sudut di kebun ini, terlihat banyak para pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan bunga yang sedang mekar dan juga menikmati suasana romantis dengan latar bunga-bunga yang cantik. Para pengunjung yang paling dominan adalah para orang tua lansia (nenek-nenek dan kakek-kakek) serta sekumpulan anak sekolahan (sepertinya TK) yang berjalan-jalan bergerombol mengenali berbagai macam bunga yang dipandu oleh sang guru. Kalo anak muda, aku jarang melihat disini tapi tentu saja ada tapi tidak sebanyak halmoni dan haraboji wkwk. Aku berjalan dan tidak lupa untuk mengabadikan moment ini.
Welcome to Goksung Flower Garden


Sehun wkwk Just for fun
             
        Karena hari sangat panas, aku dan Teh Garin beristirahat sejenak dan mencari tempat duduk yang teduh dengan ditutupi oleh bunga-bunga. Aku sudah tidak kuat dan beristirahat disana, kemudian ada beberapa ibu-ibu juga duduk bersama disana dan terus memandangi kami. Aku tersenyum kepada mereka, mereka langsung bertanya kepada kami. Mereka bertanya kami berasal dari mana dan terlihat cantik memakai hijab (wiwiwww) awalnya aku tidak mengerti mereka bertanya apa karena aku mendengar logat mereka saat berbicara berbeda dengan yang aku pelajari. Ya, mereka menggunakan satoori (Dialek/ logat orang Korea yang tinggal di Busan) mereka berasal dari Busan (wah kampung halaman Bang Cimin  dan dede Kuki nih) kkkkk. Kami akhirnya mengobrol dan entah nyambung atau tidak haha mereka juga meminta berfoto bersama kami.
            Setelah mulai lama beristirahat, aku dan Teh Garin bergabung dengan  Novi dan Kang Yusuf untuk kembali jalan-jalan dan berfoto di Goksung. Setelah puas berfoto kami juga membeli Ice Cream yang ada di warung di tengah-tengan kebun yang lumayan ngantri karena banyak pengunjung yang ingin membeli juga. Setelah tidak lama mengatri aku membeli es krim (entah apa merk nya yang pasti rasa buah) dengan harga 1000 won atau sekitar 12.000 rupiah lalu aku pun menyantapnya dengan senang hati. Setelah itu kami masih melanjutkan berkeliling-keliling, kali ini kami berempat naik menyusuri tangga dan melihat pemandangan indah dari atas, sangaat indah, terlihat warna cantik bunga yang bermekaran serta terlihat wahana-wahana permainan seperti bianglala dan ayunan yang melengkapi keindahan disini. Namun sayang, aku tidak sempat memotret karena Handphone ku mati hmm. 
            Setelah menikmati pemandangan dan menikmati panasnya matahari ini, kami memutuskan untuk kembali dan menunggu berkumpul dengan yang lain. Aku kemudian bertemu dengan teh Ipah, Kang Lukman, dan juga Annisa yang sedang menyantap Es Krim yang terlihat menggoda di hari yang panas ini. Aku segera menyantap Es krim mereka dengan senang hati haha sampai pada akhirnya kami harus kembali dan berkumpul di tempat yang sudah ditentukan. Tidak terasa hari sudah sore dan kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jeonju. Pada pukul 17.00 kami pulang ke Jeonju meninggalkan Goksung yang panasnya tiada tara dengan pemandangan elok bunga yang mewarnai kota ini. See you next time Goksung! I will missing this place, i hope i will be here again but not in summer, i will come in Spring day hehehe.

Ice Cream grastis wkwk

                Setelah kembali ke asrama, aku segera menyalakan Handphone dan beberapa pesan belum aku baca. Ternyata Haneul Eonni mengajakku bertemu hari ini, aku segera membalasnya dan mengajak ia bertemu di depan Etude. Ia pun menyetujuinya dan kami janjian untuk bertemu disana. Aku, Teh Garin, Kang Yusuf, dan Novi langsung pergi ke tempat kami janjian di depan Etude untuk bertemu dengan Haneul Eonni. Karena kami sangat lapar, kami memutuskan untuk menunggu Haneul eonni di sebuah restaurant Tteokbokki yang pernah kami datangi beberapa hari yang lalu. Kami segera kesana dan mengabarkan bahwa kami akan menunggu di restoran tersebut kepada Haneul eonni.
           Sampai di restoran Tteokbokki, kami berempat masuk dan duduk dimeja yang sudah disediakan. Pelayan restoran mendatangi kami dan memberikan menu makanan untuk dipesan. Kami memilih menu yang semuanya dalam tulisan Hangeul (aksara Korea) aku mencoba mengartikan yang tertulis disitu, ada yang dipahami dan ada pula yang sama sekali tidak aku pahami. Yang aku pahami hanya harga nya saja tertulis dengan angka yang panjang alias Muahal wkwk. Akhirnya setelah berpikir keras kami memesan dan mecoba berkomunikasi dengan pelayan, namun, NIHIL. Kami dan pelayan sepertinya salah sambung dan entah nyambungnya kemana wkwk. Akhirnya kami semua menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi. Kebayang dong gimana gerak-gerik kami saat memesan makanan disini, lucu banget pokoknya haha. Aduh.... Dari peristiwa ini aku merasa bahasa memanglah sangat penting, terutama saat kita mengunjungi negara tertentu yang benar-benar berbeda dengan budaya kita. Menurutku, ”Jika BUKU adalah gudangnya ilmu dan MEMBACA adalah kuncinya, maka BAHASA adalah pintunya.” Ya aku menjadi terinspirasi untuk mengenal berbagai bahasa dan mempelajarinya suatu saat nanti, ngga, saat ini. Selain itu, aku mendapat berbagai ilmu dan pengalaman, ternyata dengan bahasa Nonverbal pun secara psikologis manusia akan mengerti apa yang tidak bisa diungkapkan dengan Verbal. Komunikasi sangat penting dan berpengaruh besar dalam kehidupan manusia.
            Akhirnya pesanan kami datang, Tteokkbokki satu porsi untuk 2 sampai 3 orang di bandrol dengan harga 14.000 won atau sekitar 150.000 rupiah. Saat kami menyantap Tteokbokki tersebut, Haneul Eonni ternyata sudah berada di depan Etude, aku pun segera menjemputnya. Aku dan Haneul Eonni akhirnya bertemu, ia tidak kesusahan menemukanku karena aku berbeda dengan orang-orang disekitar, ya, aku mengenakan hijab yang akan terlihat mencolok di lingkungan ini. Kami segera berjalan menuju restoran dan bertemu dengan teman-teman lainnya di restoran. Kami memesan tteokbokki lagi dan menyantapnya bersama. Kami mengobrol dan sharing tentang pengalaman kami masing-masing, Haneul Eonni adalah seorang Guru bahasa Inggris ia tinggal di Kanada selama 2 tahun dan sangat lancar berbahasa Inggris. Ia sangat tertarik dengan kebudayaan di dunia, suatu saat ia ingin mengelilingi dunia dan mempelajari berbagai budaya di dunia. Ia juga sangat ingin mengunjungi Indonesia karena selama ini ia tidak tahu kalau Indonesia itu ternyata berbeda dengan India. Dalam bahasa Korea India adalah Indo sehingga pelafalannya hampir sama dengan Indonesia, jadi selama ini ia mengira Indo dan Indonesia adalah negara yang sama padahal sangat berbeda jauh hehe. Oh iya kami juga membicarakan kedatangan pa Jokowi presiden Indonesia yang mengunjungi Korea. Yup!! Ternyata pada Minggu, 15 Mei 2016 Pa Jokowi datang ke Seoul Korea Selatan, beliau tiba sekitar pukul 17.30 sore untuk bertemu dengan presiden Korea Selatan Park Geun Hye. Presiden dan rombongan akan berada di Seoul hingga esok hari Rabu, 18 Mei 2016 dan selanjutnya beliau akan melanjutkan perjalanan terbang ke Rusia dan akan kembali ke Indoesia pada Jumat 20 Mei 2016. Begitulah menurut berita di televisi di Korea yang ramai memberitakan kunjungan presiden Indonesia ke Korea Selatan.
            Setelah selesai makan, kami bergegas berjalan-jalan menikmati keindahan malam kota Jeonju. Kami pergi ke Daiso (Sebuah supermarket) dan aku membeli berbagai macam oleh-oleh untuk dibawa ke Indonesia. Ditemani Haneul Eonni aku membeli sebuah tas, makanan, dan lain-lain yang direkomendasikan oleh eonni untuk dijadikan oleh-oleh. Setelah beres berbelanja, kami kembali berjalan-jalan menelusuri kota Jeonju. Kami diajak untuk mengunjungi Dokjin park. Ya aku sering mendengar dokjin park atau taman dokjin dari Daehan (teman yang bertemu di Imsil Philbong) ia mengatakan bahwa aku harus mengunjugi Dokjin park karena tempat itu sangat terkenal di Jeonju dan lokasinya juga sangat dengan dengan asrama karena tinggal jalan ke arah kanan dari asrama. Dan benar saja kami malam ini berjalan ke Dokjin park melewati jalan perkotaan yang lumayan sudah tidak terlalu ramai. Kami berjalan cukup jauh dari supermarket menuju ke Dokjin park. Sebenarnya Haneul eonni mengajakku kesini pada saat pukul 8 malam, dan sekarang sudah pukul 10 malam karena tadi kami ke Daiso terlebih dahulu untuk membeli oleh-oleh. Sebenarnya Haneul Eonni ingin memperlihatkan pertunjukan kerlap-kerlip lampu yang indah yang hanya dinyalakan pada pukul 8 malam, namun yah kami telat hmm. Aku merasa tidak enak kepada Eonni karena kami ketinggalan menyaksikan festival tersebut. Tapi tak apalah kami tetap mengunjungi Dokjin park untuk mengetahui bagaimana keindahannya.
            Akhirnya kami sampai di Dokjin park (Taman Dokjin), disini terdapat sebuah danau yang sangat luas dan ditutupi bunga teratai yang indah diatasnya. Danau ini membentang sangat panjang dan jika di lihat saat siang hari pasti akan terlihat betapa megahnya danau ini. Di tengah danau, terdapat sebuah jembatan gantung panjang yang menjulang dari ujung sini sampai ke ujung sana (membelah danau) ya sangat panjaang. Kemudian di tengan jembatan terdapat bangunan seperti kuil (disebut vila) sebagai tempat beristirahat untuk menikmati keindahan danau ini. Jika saat musim semi, Dokjin park ini sangatlah indah dengan berbagai bunga yang mekar disekelilingnya. Dan saat musim gugur warna emas daun-daun yang berjatuhan juga sangat menghiasi Dokjin park serta saat musim dingin tiba, sangat indah melihat salju menyelimuti sekitaran taman ini. Tempat ini juga sering dijadikan tempat festival-festival terutama akhir tahun. Yang suka nonton Running Man coba nonton Episode 329-330 yang bintang tamunya BLACKPINK nah mereka shootingnya di Jeonju dan tentu saja mengenalkan kota Jeonju terutama Hanok Village dan juga di Dokjin Park. Nah yang di Dokjin Park itulah seperti itu keadaannya dan lokasinya sangat sangat dekat dengan kampus Chonbuk, bisa terlihat beberapa bangunan tinggi dari Dokjin park dan itu adalah kampus Chonbuk. Selain itu, di pinggir danau terdapat beberapa tempat duduk untuk sekedar datang bersama pasangan maupun untuk mendapat pencerahan. Eh btw ngomong-ngomong pasangan nih ya, disini banyak banget orang yang sedang pacaran dan hmm You know what i mean namanya juga orang Korea gak beda jauh lah sama di dramanya wkwk.
Dokjin park in the night
Source : Google
Source : Google
Source : Google
            Kemudian aku berjalan menuju jembatan dan berjalan menuju sebrang. Ya, namanya juga jembatan gantung walaupun ngga tinggi banget dari jembatan ke permukaan air tapi goyangannya itu loh bikin degdegan takut nyebur hehe. Kami berjalan sampai ujung dengan gelap-gelapan karena memang lampunya tidak dinyalakan. Akhirnya kami sampai di ujung jembatan dan mencari tempat duduk di pinggir danau untuk mengobrol-ngobrol dan perpisahan dengan Haneul Eonni. What? Perpisahan? Yap, besok lusa aku akan pulang ke Indonesia dan meninggalkan kota Jeonju. Haneul eonni adalah salah satu orang yang benar-benar sangat ramah terhadap kami. Ia sangat baik dan sangat perhatian kepada kami. Ia memperkenalkan berbagai pengalaman yang mungkin tidak akan didapat oleh kami. Ia mengajarkan bagaimana berartinya sebuah pertemuan. Ia selalu menanyakan tentang kesehatanku dan selalu memintaku untuk meminta bantuan kepadanya jika aku mendapatkan kesulitan disana. Wanita yang tidak mau menyebutkan usianya ini karena memang jauh lebih tua dariku sangat mengerti dan bertanya banyak tentang negaraku. Akhirnya malam ini kami harus berpisah, ada pertemuan pasti ada perpisahan, namun semua kenangan yang pernah kami lewati tidak akan pernah terpisahkan. Mungkin jarak memanglah jauh, namun kami berjanji akan selalu berkomunikasi dan membuat tujuan dalam sepuluh tahun kami harus bertemu, entah Eonni yang mengunjungi Indonesia atau aku yang akan mengunjungi Korea lagi. Selalu ada kesempatan kedua, there is a will there is a way. Kami saling berterima kasih satu sama lain, dan aku sangat sedih membayangkan jika aku tidak bertemu dengannya lagi. Kami saling berpelukan dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke asrama. Aku sedih tidak bisa menemuinya lebih awal dari kemarin-kemarin, aku memang sering diajak jalan-jalan oleh Eonni dari pertama kali bertemu, namun jadwal ku sangat padat yang pada akhirnya aku belum bisa menemuinya dan baru bisa menemuinya hari ini. Aku sangat minta maaf, waktu dua minggu ini memang sangat singkat bagiku, semoga suatu saat aku bisa mengunjungimu eonni dan akan memiliki waktu bersama.
With Haneul Eonni at Dokjin park (abaikan muka kucel)
Foto sebelum perpisahan di Dokjin park
            Kami akhirnya pergi ke asrama terlebih dahulu dan Haneul eonni memandangi kami dari kejauhan. Ahhh sungguh mengharukan, aku seperti memiliki kakak disana, dia bahkan selalu mengkhawatirkanku selama disana, apa yang aku makan, kesehatanku dan sebagainya. Aku tidak akan pernah melupakan mu eonni. Saranghamnida Eonni, Daeume tto mannayo. Aku yakin eonni pulang sendirian dengan selamat karena Haneul eonni bilang untuk keamanan, di Korea SANGAT aman. Jarang terjadi tindak kriminal karena biasanya di tiap tempat terdapat cctv yang akan dipantau selama 24 jam sehingga jika ada tindak kejahatan maka polisi terdekat akan langsung datang ke tkp dan segera menangkapnya. Akhirnya aku sampai di asrama dan segera membersihkan diri dan langsung tidur. 

Wah Tinggal 2 episode lagi nih...hehe...TO BE CONTINUE...

No comments:

Post a Comment