Friday, March 17, 2017

[Eps 6] Making Korean Traditional Food "Bibimbap"


DAY 6
Kamis, 12 Mei 2016
            Tidak terasa hari ini sudah hari Kamis lagi, Ya, sudah hampir seminggu aku disini dan rasanya benar-benar baru kemarin aku mengawali cerita disini. Aku segera bangun dari tempat tidurku setelah mendengar bunyi bel beberapa kali. Sebenarnya rasanya aku tidur hanya sebentar dan ingin melanjutkan nyamannya tidur disini, tapi mau bagaimana lagi banyak kegiatan yang harus aku lalui tiap hari. Aku langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Seperti biasa setiap jam 7,30 kami mulai sarapan di cafetaria. Oh iya saat makan di Cafetaria kita dituntut untuk disiplin waktu, aku waktu itu pernah datang jam 7.28 dan berusaha masuk terlebih dahulu ke cafetaria, namun, petugas yang disana memarahiku dan menyuruhku untuk datang saat sudah mulai dibuka pada pukul 7.30 hmmm padahal kan kalo dipikir lagi tinggal 2 menit lagi, namun itulah kita harus disiplin walaupun bukan terlambat, namun kita harus mematuhi peraturan bahkan yang kita anggap sepele. Kemudian selain waktu yang disiplin, kita juga harus tahu diri dalam hal mengantri, ya, biasakan mengantri. Oke lanjut lagi, wah wah sepertinya teman-temanku yang lain sudah mulai merasa bosan dan tidak nyaman makan di cafetaria, bukan karena apa-apa tapi memang makanannya tidak sesuai dengan lidah Indonesia. Ya, kami kami orang Indonesia suka sekali dengan masakan gurih, asin, pedas, sedangkan disini hampir semua makanan yang aku makan rasanya benar-benar hambar. Kemudian hanya beberapa orang yang makan di cafetaria yang lainnya hanya mengambil roti dan susu dan ada juga yang hanya stand by di asrama. Seperti biasa aku mengambil susu coklat dan makan nasi serta tidak lupa kimchi. Entah kenapa selama disini aku sangat menyukai kimchi yang ada di cafetaria. Rasanya aku langsung sehat bugar setelah makan kimchi di pagi hari. Sangat aneh bukan, tapi ini nyata kok haha. Setelah makan, kami langsung berangkat ke kelas dan tidak lupa untuk berfoto mengabadikan moment selama perjalanan.
Foto di lingkungan kampus Chonbuk National University
Kang Yusuf, Teh garin, Annisa, Marlinda sedang berangkat menuju kelas
           Sampailah kami didalam gedung kelas, aku membeli kopi hangat terlebih dahulu dan segera memasuki kelas. Hari ini kami belajar ungkapan-ungkapan atau greeting dan juga bermain game. Oh iya dikelas hari ini lengkap, karena teh Garin sudah sehat dan bugar hehe Alhamdulillah. Suasana kelas masih sama seperti 2 hari kemarin dan sangat menyenangkan hingga kelas berakhir. Jadwal selanjutnya di hari ini adalah kami akan mengunjungi “Happy Shop” yaitu sebuah toko asosiasi sosial yang dikelola oleh Prof. Choi bersama dengan rekan-rekannya. Setelah selesai kelas, kami diberitahu untuk memasuki bis yang sudah terparkir di jalan. Aku pun segera memasuki bis dan mulai berangkat ke tempat tujuan. Karena waktu menunjukan jam makan siang, kami dibawa ke sebuah restaurant. Kami memasuki lift menuju ke lantai 5. Saat kami sampai disana, kami disambut meriah oleh para ajuma-ajuma dengan rambut khas ajuma Korea. Tanpa tahu apa-apa kami dibawa ke sebuah ruangan dengan meja panjang yang berisi penuh dengan makanan. Kami dipersilahkan duduk. Wuaaw this is Amazing! Aku segera duduk di meja paling ujung dengan Teh Garin, Teh Rara, dan juga Novi. Aku lihat berbagai menu makanan berjejer rapi terhidang di meja. Di tengah-tengah meja ada wajan besar berisi sayuran, jamur, dan daging irisan kecil-kecil, Yup!! THIS IS BULGOGI! Aaaa muantapp. Kemudian Prof Choi memperkenalkan para ajuma itu kepada kami. Ternyata mereka adalah orang-orang yang mengurus ‘Happy Shop’. Kemudian salah satu ajuma datang kepadaku dan memberitahu serta mengajarkan cara memasak dan makan bulgogi. Ia menggunakan bahasa Korea, ya kami pura-pura mengerti saja haha. Pemandangan disini terasa sangat berbeda, aku selalu memperhatikan orang-orang dan setiap tindakannya disini. Ajuma yang sangat gesit alias grecep kesana kemari sambil memberitahu kami harus makan yang banyak dan harus tambah lagi. Aku makan sangat banyak bahkan salah satu ajuma sampai beberapa kali memberikanku semangat untuk menambah makanan lagi. Bukan karena lapar atau apa, tapi makanan ini benar-benar enak, mantap, dan rasanya seperti masakan Indonesia kok, hehe disamping itu, aku mencoba menikmati makanan ala Korea yang baik dan benar sesuai adat dan kebiasaan mereka (Just trying to do). Tidak lupa juga kami selalu mengabadikan moment memorial ini dan salah satu ajussi membantuku mengambil foto.
Bulgogi setelah dimasak
Best Food EVER~~~
Sebelum di masak (terlihat jamur, sayuran dan juga daging diatas wajan)
Jalmokesemnida~~
            Sebenarnya makanan masih lumayan banyak, tapi aku sudah mulai kenyang. Benar saja jika aku suka sekali makan, tapi jika dibandingkan dengan dengan orang Korea, merekalah sebenarnya yang paling banyak makan bahkan porsinya lebih banyak. Tapi, anehnya mereka tetap langsing dan tidak banyak yang gemuk. Tapi iya sih jika dibandingkan dengan kita, makanan Korea memang sehat dan menyehatkan. Hampir setiap makan harus  ada sayur, bumbunya pun terbukti dengan tidak banyak ditemukannya masakan asin serta banyak lagi makanan sehat lainnya. Akhirnya acara makan siang pun selesai, kemudian kami diajak untuk mengikuti salah satu ajuma untuk menuju happy shop. Dengan berjalan dengan kecepatan cahaya, kami mengikuti ajuma itu. Akupun sempat mengobrol dengannya dan sangat menyenangkan bahkan teman-temanku yang lain menyebutkan bahwa aku adalah cucunya dan dia adalah nenekku karena kami sangat akrab dan tertawa bersama.
Pasar tradisional kota Jeonju (Lokasi Happy Shop)
            Akhirnya kami tiba di Happy Shop, kami disuruh untuk memilih apa saja yang ingin dibeli. Aku memilih jaket tebal, namun saat kami hendak membayar, Prof. Choi bilang bahwa ini gratis! Wow i’m so happy to hear that kkkk. Ya I LOVE FREE haha. Setelah itu, kami foto bersama di depan Happy Shop dan kembali melanjutkan perjalanan. Jadwal selanjutnya yaitu belajar membuat bibimbap (makanan khas Korea semacam nasi yang di campur dengan sayuran ataupun lauknya). Tempat pembuatan bibimbap ini terletak di Hanok Village tetapi masih berada di pintu gerbang utama, lokasinya berdekatan dengan tempat kami belajar tarian kemarin.
Teh Ipah menerima bantuan dana untuk yayasan panti Asuhan Al-qomariyah
Foto bersama dengan pengurus "Happy Shop"
            Setelah sampai disana, kami memasuki bangunan tempat diadakannya beberapa kegiatan yang berhubungan dengan budaya Korea. Waktu aku masuk, banyak sekali rombongan-rombongan seperti turis yang sedang berada di dalam kelas. Kami memasuki sebuah ruangan tempat memasak dan sudah disiapkan berbagai bahan dan alat untuk digunakan saat memasak bibimbap. Kami diminta untuk memakai celemek terlebih dahulu  dan dibagi menjadi beberapa kelompok memasak. Grup aku terdiri dari aku, Teh Garin, Kang Yusuf, dan Kang Lukman. Tapi sebelumya, kami diminta untuk melihat cara dan langkah-langkah memasaknya terlebih dahulu. Setelah tahu caranya, kami segera memulai membuat bibimbap. Aku memasak wortel, mentimun, jamur, dan entah apa lagi sampai semuanya dimasak setengah matang. Setelah itu, kami juga memasak telor, biasanya bibimbap disajikan dengan telur setengah matang, tapi aku ingin memasaknya hingga matang. Setelah semua terkumpul dan diracik dengan bumbu dan saus, kami pun menghias bibimbap kami menurut selera masing-masing. Setelah selesai, kami langsung memotret hasil karya kami dan aku langsung memakan bibimbapku sampai habis. Yaa enak sekali rasanya karena bikinan sendiri enak gak enak makan ajalah haha.
Pusat pembelajaran budaya Korea
Selesai membuat Bibimbap
Bibimbap pertama yang aku buat
            Setelah selesai sekitar pukul 5 sore, aku membereskan dan mencuci semua alat yang kotor dan setelah itu kami segera memasuki bis untuk kembali ke asrama. Malam ini aku kekenyangan dan akhirnya tidak makan malam. Malam ini rencananya kami akan pergi jalan-jalan keluar untuk membeli sesuatu di toko-toko sekitaran Jeonju. Aku dan yang lainnya segera pergi dan menikmati keindahan kota Jeonju. Aku memasuki toko make up ‘Etude’ dan memilih beberapa make up karena disini benar-benar lebih murah bila dibandingkan dengan di Indonesia. Setelah tu, aku keluar dan bertemu dengan Song Yi dan kang Yusuf kemudian kami berfoto terlebih dahulu.
            Teh Garin ingin membeli sepatu, jadi kami berempat (aku, Teh Garin, Novi, dan Kang Yusuf) berjalan-jalan mencari toko sepatu dan membelinya. Kami berkeliling cukup lama dan ternyata teman-teman yang lain sedang panik menunggu kami bahkan Song Yi sangat panik mendengar bahwa 4 orang dari rombongan tidak terlihat disana. Ah aku sangat minta maaf atas situasi ini terutama kepada Song Yi yang sangat menghawatirkan kami. Aku kira mereka tidak akan menunggu, maka kami dengan santai mencari sepatu sambil berjalan-jalan. Sebelumnya,  ketika aku dan 3 orang temanku sedang berdiri di pinggir sebuah toko, tiba-tiba 2 orang perempuan menghampiri kami dan bertanya dari mana asal kami, kemudian kami langsung berkenalan satu sama lain. Dia adalah Haneul seorang guru Bahasa Inggris di salah satu SD di Jeonju dan seorang temannya bernama Song. Ternyata Song tahu tentang Indonesia bahkan dia pernah belajar bahasa Indonesia. Kami saling berbagi kontak dan berjanji akan bertemu lagi di hari selanjutnya. Setelah selesai membeli sepatu, kami pergi ke tempat semuanya sedang menunggu dan benar saja aku melihat Song Yi sangat khawatir dan merasa lega saat kami datang. Kami juga diberi teguran oleh teman-teman yang lain karena tidak memberi kabar. Ya aku merasa bersalah pada mereka dan aku sangat minta maaf atas semua ini hmmm suasana menegangkan ini tidak berakhir sampai kami memasuki sebuah restoran ayam yaah semacam KFC lah tapi aku lupa nama restorannya L. Kami duduk di meja dan aku berempat hanya duduk diam tanpa kata karena teman-teman yang lain masih menyindir dan membahas masalah tadi. Ya kami tahu ini salah kami hikhik L. Kemudian kami memesan Chicken Spicy dan Not Spicy sampai akhirnya kami makan sampai kekenyangan. Kami mengobrol dan sekali-kali aku memperhatikan disekeliling tempat ini. Yaa seperti di drama-drama makanan yang paling cocok antara Ayam adalah Baekju/Beer (kebiasaan Korea). Banyak orang-orang yang memakan ayam dan banyak juga orang-orang yang sedang minum hehehe (kebiasaan masyarakat Korea yang berbeda dari kita masyarakat Indonesia ya) kita hanya minum Cola dan Pepsi kok.
Suasana malam kota Jeonju
Suasana malam kota Jeonju
Suasana malam kota Jeonju
With Song Yi
With Kang Yusuf
Chicken Party
Chicken Party (Tau lah siapa yang paling TamVan, Yup tah yang paling depan, Harris Oppa a.k.a Choi Taek wkwk
 Setelah ayam habis serta beberapa botol Cola yang membuat kami tidak bisa bergerak karena kekenyangan akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke asrama. Kami pulang dan disambut ucapan terima kasih dari pelayan restaurant ini. Akhirnya kami kembali ke asrama sekitar pukul 11 malam. Suasana malam masih sangat ramai, orang-orang masih berlalu lalang, bergandengan tangan, dan toko-toko juga masih ramai oleh pengunjung. Kami berjalan sampai asrama dan aku segera mengganti pakaianku dan bersiap-siap untuk tidur. Yah, hari ini cukup melelahkan dan aku mulai tertidur pukul 12 malam. *TO BE CONTINUE......

No comments:

Post a Comment