Thursday, March 30, 2017

[Eps 12] Hari Terakhir 'Feeling Korea' di Kota Jeonju



Day 12

Rabu, 18 Mei 2016

            Udara di pagi ini terasa menggelitik dan memberikan sinyal untuk terlelap kembali. Aku perlahan membuka mata dan mengumpulkan kesadaran yang belum terkumpul didalam diriku. Kulihat jam menunjukan pukul 6.00 yah waktu Korea, jika di Indonesia mungkin sekitar pukul 4.00 dan masih pagi sekali. Disini mentari sudah mulai bersinar terang hingga menembus jendela kamar yang sudah hampir dua minggu ini aku huni. Ya, hari ini aku agak sedikit malas untuk beraktivitas, entah kenapa rasanya hatiku terasa berat untuk melewati hari ini. Ya, hari ini adalah hari terakhir aku melakukan kegiatan di Universitas Chonbuk dan kota Jeonju. Ah berbicara tentang terakhir, aku sangat tidak senang dan ingin rasanya waktu diatur kembali pada saat aku berada disini. Ya aku merasa tidak semangat hari ini karena aku merasa sedih atas pengalamanku sebentar lagi akan berakhir disini. Rasanya aku ingin mengulur waktu sebanyak mungkin dan menikmati keindahan ini sekali lagi. Aku tahu mungkin aku bersikap serakah seperti ini, Tuhan sudah memberikan sesuatu yang sangat berharga kepadaku namun aku malah meminta lebih? Aku sadar, ternyata beginilah manusia tidak pernah puas akan segala hal. Baiklah aku sudah sadar bahwa aku harus sangat bersyukur atas nikmat ini, walaupun terasa sangat singkat namun inilah yang harus kita ingat bahwa Tuhan maha kuasa ‘Nothing Imposible’ jika Tuhan menghendaki maka segalanya akan terjadi. Kadang apa yang terbaik menurut kita, belum tentu Tuhan menghendaki. Walaupun aku ingin berlama-lama tinggal disini, namun Tuhan hanya menghendaki aku selama dua minggu disini karena Tuhan mempunyai rencana lain yang sangat luar biasa dan lebih baik dari yang aku harapkan. Aku sangat bersyukur, aku percaya Tuhan mempunyai rencana terbaik dalam Takdir hidupku. Aku berserah diri kepada-Mu ya Allah.
            Baiklah, hari ini juga adalah hari terakhir aku belajar bahasa Korea bersama Guk Eun Yeong Ssaem. Aku segera membersihkan diri dan segera berangkat ke kelas. Kami belajar banyak tentang Korea, kami diajarkan beberapa ilmu yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kami. Walaupun kami belajar singkat selama Satu Minggu namun ilmu yang kami dapat sangatlah berharga. Jujur saja pengalamanku saat belajar bahasa Korea disini sangat berbeda dengan saat aku belajar di Indonesia. Aku sangat merasakan perbedaan itu, mungkin karena disini kami langsung mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari sedangkan di Indonesia kami hanya belajar di kelas dan tidak terlalu banyak berlatih. Ya Practice Make Perfect semuanya akan sempurna asalkan berlatih terus menerus. Setelah selesai mengajar, kami akan mengadakan Snack Party antara kami para siswa dan guru. Yupp Snack party atau pesta makanan ini adalah suatu bentuk kebiasaan saat perpisahan antara Guru dan murid saat menyelesaikan proses mengajar di Korea. Makanan ini biasanya dibawa oleh Guru dan nanti akan dikumpulkan untuk dimakan bersama para siswa. Pesta makanan ini dilaksanakan pada saat akhir atau selesai kelas. Guru dan murid semuanya berkumpul dan mengucapkan beberapa kata setelah belajar. Sama halnya seperti kami, Guru Guk membawa banyak sekali makanan ringan, kue, dan minuman soda. Akhirnya kami berkumpul dan membuka makanan satu persatu kemudian dikumpulkan diatas plastik yang sudah dibuka.

            Sambil makan, kami sharing pengalaman satu sama lain dengan Guru dan mengobrol bersama. Kami sangat menikmati makanan ini, dan tidak lupa juga untuk memberikan kenang-kenangan kepada guru dari kami. Aku memerikan sebuah gantungan kunci yang bertuliskan Indonesia dan memintanya untuk selalu mengingat Indonesia dan kami tentunya. Suasana haru pun mulai terasa, kami berterima kasih kepada guru Guk yang telah mengajari kami dengan teliti tentang bahasa Korea. Walaupun kami kadang-kadang lambat dalam menangkap dan mengerti semua yang diajarkan, namun beliau tetap tenang mengajari kami. Gamsahamnida Guk Eun Yeong Sonsaengnim, Joneun Sonsaengnimeun Giokhalkaeyo daeume tto mannayo! Indonesiaeso waseyo, Saranghamnida.....Terimakasih Guru.

With Guk Eun Yeong Sonsaengnim

            Setelah makan, kami juga berfoto bersama untuk mengenang memory bersama guru kami di kelas LEC Chonbuk National University.

Foto bersama saat kelas bahasa Korea selesai
            Setelah perpisahan dengan sonsaengnim, kami kembali ke asrama dan kegiatan kami selanjutnya yaitu ‘Watching Movie’. Waw my hobi nih nontoon! Yah kami diberikan kesempatan untuk pergi ke bioskop dan menonton film disana. Kami akan pergi ke LOTTE Cinema yang menayangkan film-film Korea dengan subtittle Inggris karena khusus untuk Foreign (orang asing). Dengan penuh semangat kami segera pergi ke tempat tujuan. Setelah sampai, kami memasuki sebuah Department Store besar di Kota Jeonju dan langsung menuju lantai 7. Sampai di lantai 7, kami bertemu dengan orang-orang kulit putih kembaran Korea, awalnya aku kira mereka pribumi tapi setelah mendengar mereka berbicara aku langsung tahu bahwa mereka adalah warga Tiongkok. Ya, mereka sama seperti kami bergerombol bahkan lebih banyak dari kami. Aku duduk di bangku yang sudah di sediakan sebelum memasuki bioskop. Aku diberi Popcorn dan Cola oleh Song Yi untuk menemani saat menonton film. Semua tiket dibelikan oleh Song Yi sehingga kami hanya duduk menunggu, oh iya Song yi memandu kami sendirian tanpa ditemani Eunje karena Eunje ada ujian. Ternyata oh ternyata, film Korea yang akan kami tonton, subtittle nya tidak langsung ada di layar karena ada kesalahan teknis sehingga ada sebuah aplikasi yang akan menayangkan subtittle di dalam handphone masing-masing. Kami juga diminta untuk menginstalnya di Hp, namun karena memory Hp ku penuh aku tidak mendownloadnya. 
 
Tiket nonton (Harga 7000 won atau Rp 85.000)
            Film sebentar lagi akan tayang, kami semua memasuki Teater. Sebelum masuk aku melihat dulu kursi yang akan aku duduki nanti, ah ternyata aku nonton di kursi kedua dari belakang hmm enak lah. Sedang asik melihat tata letak kursi, aku disapa oleh perempuan yang sepertinya lebih muda dari ku ‘Sorry how can i see my chair?’  dia bertanya bagaimana dia menemukan kursi sesuai dengan yang dilayar, kemudian aku menjelaskan kepadanya dan kami juga berkenalan. Dia bernama Zhiang, kemudian aku bertanya ‘Are you Chinese?’ ‘No, i’m Taiwan’ ooh ternyata dia orang Taiwan, aku sangat sulit membedakannya hehe. Baiklah setelah itu kami segera masuk dan mulai menonton film. Aku mencoba memahami film tersebut tanpa subtittle but..hmm bukan buat so so an yah, tapi aku mau menguji sejauh mana kemampuanku dalam mengerti bahasa Korea. Namun hasilnya ada yang ku pahami dan ada juga yang tidak kupahami sehingga aku menggunakan Handphone Song yi untuk membaca terjemaahan dalam bahasa Inggris. 
 
Love, Lies Poster
            Film yang kami tonton adalah “Love Lies” yang berkisah tentang Love triangle atau cinta segitiga. 'Love, Lies' merupakan film yang mengusung genre saeguk (kerajaan) musical melodrama karya Park Heung Sik. Film ini dibintangi oleh Han Hyo Joo, Chun Woo Hee dan Yoo Yeon Seok, bahkan mereka pernah bermain di film yang sama tahun 2015 lalu di film The Beauty Inside. Film ini berlatar bersetting pada saat penjajahan Jepang atas Korea di tahun 1940-an. menceritaka dua orang sahabat bernama Jeong So Yool (Han Hyo Joo) dan Seo Yeon Hee (Cheon Woo Hee), Jeong Soo Yeol merupakan seorang gisaeng memiliki impian untuk bisa menyanyikan jeongga, lagu-lagu rakyat yang menjadi penghibur lapisan atas masyarakat Korea. So Yool adalah putri seorang gisaeng terkenal yang juga merupakan kepala sekolah gisaeng. Sementara Seo Yeon Hee tiba di sekolah gisaeng setelah ia dijual oleh ayahnya. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Yeon Hee dan So Yool menjadi teman baik. Keduanya juga merupakan siswi paling pintar di sekolah tersebut. Mereka berdua memiliki kegemaran yang sama, yaitu mereka sangat menyukai lagu-lagu pop pada zaman tersebut. Tetapi walaupun mereka menyukai lagu-lagu populer, mereka berjanji satu sama lain untuk tidak meninggalkan jeongga. Kecantikan dan kepintaran So Yool membuatnya selalu menjadi pusat perhatian dan ia menerima banyak sekali undangan dari orang-orang penting, termasuk Kepala Polisi Jepang. Baiklah untuk lebih lanjutnya tonton aja filmnya ya hehe.
                Setelah selesai nonton, kami dijadwalkan untuk Farewell Dinner bersama mahasiswa Chonbuk yang pernah ke Indonesia dan akan ke Indonesia. Kami akhirnya segera pergi ke tempat tujuan yaitu di sebuah restoran Korea yang kental akan ciri tradisionalnya. Setelah sampai, kami segera masuk ke sebuah ruangan dan benar saja kami sudah ditunggu oleh beberapa mahasiswa. Aku segera duduk di meja yang sudah ada beberapa orang mahasiswa dan juga sudah terhidang makanan diatasnya. Meja ini dikhususkan untuk mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan bakti sosial di Pangalengan Agustus nanti. Aku duduk dengan Novi, Kang Haris. Sedangkan Mahasiswa Korea nya yaitu Ami, Nam Ho, dan Unseok. Mereka lebih tua dariku, kecuali Unseok yang lahir tahun 1995. Saat aku hendak berkenalan dengan mereka tiba-tiba saja Ami Eonni langsung berbicara kepadaku ‘Hai i know you’  wahh aku terkejut kenapa dia bisa tahu namaku. Kemudian Unseok juga mengatakan ‘We know, You speak with Korean last time, Hangukmal  jal haesseo’  aku tersenyum dan berterima kasih karena mengingatku hehe. Kami kemudian makan bersama dan mengobrol bersama. Kemudian setelah makan perwakilan dari kami menyampaikan beberapa patah kata dan mendengarkan beberapa pidato dari prof. Choi. Setelah itu, kami dipanggil satu persatu untuk diberikan sertifikat serta kenang-kenangan dari CBNU. Ah suasana yang menyenangkan sekaligus mengharukan. Kami saling berterima kasih satu sama lain, ini merpakan program kerja sama antara Universitas kami dengan Universitas Chonbuk yang dilewati dengan baik selama 12 hari. Akhirnya pada hari ini Rabu, 18 Mei 2016 ‘Feeling Korea Program between Pasundan University Indonesia and Chonbuk National University South Korea are Finished’ Alhamdulillah akhirnya kami melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan tanpa kendala apapun. Terimakasih Miss Park, Prof Choi, Song Yi, Eunje, dan yang lainnya semoga kita bisa bertemu lagi. 
Narm, Harris, Novi, Marlinda, Go Ami
                Eits, walaupun Feeling Korea secara resmi sudah selesai, namu cerita kami  belum berakhir masih banyak waktu yang tersisa sampai esok hari kami pulang ke Indonesia. Ya setelah selesai makan, kami saling berbagi kontak Kakao Talk agar dapat berkomunikasi saat aku sudah pulang ke Indonesia. Sebelum pulang ke asrama, kami berfoto bersama terlebih dahulu.
Foto bersama di depan restoran setelah Farewell Dinner
                Akhirnya kami naik bis pulang bersama mahasiswa Chonbuk juga ke asrama. Setelah sampai di asrama kami kemudian berpisah, Ami Eonni terlihat sangat ramah dan memintaku untuk menghubunginya dan membantunya untuk perjalanannya ke Indonesia Mendatang. Ami Eonni dan Namho akhirnya pulang. Saat perjalanan menuju ke asrama, tiba-tiba ada seorang mahasiswa yang sebelumnya bermain futsal dengan tim kami, dia ternyata tahu tentang Indonesia bahkan dia belajar tentang Indonesia. Dan yang paling mengejutkan adalah dia langsung menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung dengan sangat lantang dan percaya diri. Waaw ini mah moment langka namaya, aku terkejut dan merasa bangga karena mendengar dia menyayi Lagu asal Jawa Barat ini. Terlihat sangat lucu dan membuat aku ingin terus mendengarnya wkwk. Setelah selesai mendengar nyanyian merdu tadi aku langsung ke asrama dan membersihkan diri.
                Hari sudah malam, aku membereskan barang-barang bawaanku agar di tata dengan rapi untuk dimasukan kedalam koper. Kemudian Annisa mengajakku untuk pergi jalan-jalan dengan Songyi keluar untuk menikmati malam terakhir di Jeonju. Aku pun setuju dan hanya aku, Songyi, Annisa, Teh Garin dan Novi yang ikut keluar. Kami berjalan dan merencanakan untuk makan Ayam di tempat yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Kami berjalan menyusuri jalan-jalan malam yang indah sambil mengobrol. Kemudian kami langsung masuk ke restoran dan memesan ayam. Setelah ayam datang kami menyantapnya dan mengobrol sambil tertawa berbagi berbagai pengalaman yang menyenangkan. Tidak terasa, waktu sudah menunjukan pukul 00.00 malam, kami pun memutuskan untuk pulang ke asrama. Awalnya Songyi ingin mengajak kami pergi ke tempat Karaoke dan bernyanyi untuk perpisahan kami, namun karena hari sudah malam dan kami harus bangun pagi besok, maka kami putuskan untuk langsung pulang. Saat kami keluar dari restoran ayam, ternyata semua toko-toko dan jalanan sangat sepi. Sudah lewat pukul 12, maka semua orang akan menutup toko dan kembali ke rumah untuk beristirahat. Beginilah kedisiplinan disini sangat indah, masyarakat seperti sudah teeratur terhadap waktu dan tidak ada yang mengubahnya.
Oh iya satu lagi, kami pernah memasuki sebuah supermarket dan kami membeli Soju (Bir Korea), tiba-tiba pelayan toko memanggil Songyi dan berbicara dengan nada tinggi kepada Songyi. Aku penasaran apa yang terjadi kemudian Songyi menjelaskan bahwa pelayan toko bertanya tentang kami siapa dan kenapa membeli soju padahal kami terlihat masih muda terutama Aku, ya aku, yang disangka masih siswi SMA hahaa Oh My God wkwk Songyi menjawab bahwa kami adalah mahasiswi di Chonbuk dan kami sudah berusia 20 tahun walaupun terlihat masih muda. Akhirnya bapak pelayan toko pun mengerti dan membiarkan kami membeli soju. Yapp ini juga merupakan aturan di Korea, walaupun minuman beralkohol tidak dilarang disini, namun usia sangat diperhatihan. Seseorang yang belum berusia 18 tahun dilarang keras membeli minuman beralkohol dan juga Rokok, karena itulah kami yang terlihat seperti seorang pelajar SMA ini ditanya-tanya terlebih dahulu. Makannya kalo nonton drama, pasti saja jika seseorang lulus SMA atau sudah masuk usia 20 tahun maka itu adalah awal kedewasaan dan sudah mulai boleh meminum minuman beralkohol untuk pertama kalinya (Khusus bagi orang Korea ya, berbeda dengan kita Orang Indonesia, masing-masing punya aturan tersendiri).
Akhirnya setelah menikmati malam terakhir ini, kami pulang ke asrama. Kami mengantarkan Songyi terlebih dahulu ke depan asramanya yang tidak jauh dari asrama kami sampai pada akhirnya kami pun memasuki kamar masing-masing. Aku segera tidur di ruangan yang penuh dengan kenangan ini. Ini adalah malam terakhir aku memejamkan mataku disini, aku akan tidur nyenyak dan bangun dengan bugar esok pagi.

*TO BE CONTINUE......

No comments:

Post a Comment